Liputan6.com, Jakarta Buat kamu yang baru saja merasakan duduk di bangku perkuliahan, banyak hal berbeda yang kamu rasakan di sini. Benar saja, bahwa memang di dunia perkuliahan hampir semuanya berbeda dengan masa sekolah. Termasuk pada sistem penilaian di perkuliahan yang berbeda dengan di sekolah.
Kalau di sekolah, nilai siswa akan dirangkum menjadi satu ke dalam rapor, yang angkanya berkisar antara 0 sampai 100. Nilai rapor tersebut merupakan rangkuman dari kehadiran di kelas, nilai tugas, dan nilai ujian siswa.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan di perguruan tinggi, nilai mahasiswa juga akan dirangkum. Namun tak ditampilkan dalam buku rapor, melainkan dirangkum ke dalam bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPK merupakan hasil dari pengolahan hasil test. Tingkat keberhasilan mahasiswa pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang merupakan rata-rata tetimbang dari seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.
Penghitungan IPK yaitu dengan menggabungkan semua mata kuliah yang telah ditempuh sampai suatu semester tertentu. Pada perhitungan IPK angkanya berkisar 0 (E, gagal) hingga 4(A, terbaik).
Angka kredit ditentukan besarannya, biasanya 1 sampai 4 Satuan Kredit Semester atau SKS) berdasarkan bobot setiap mata kuliah. Bobot mata kuliah ditentukan berdasarkan pentingnya mata kuliah tersebut dalam membentuk kompetensi lulusan.
Untuk pembahasan lebih jauh dan detailnya, Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, membahas terkait IPK ini. Berikut ini, telah dirangkum hal-hal apa saja yang patut kamu ketahui sebagai mahasiswa baru dalam proses penilaian di dunia perkuliahan.
Â
Mengenal IP dan IPK
Di bangku perkuliahan pasti kamu akan sering mendengar tentang IP dan IPK. Apasih sebenarnya IP dan IPK ini? Untuk IP merupakan singkatan dari Indeks Prestasi dari mahasiswa yang diterima setiap satu semester sekali. Biasanya IP dikeluarkan sebagai petunjuk sejauh mana prestasi kamu yang telah dipenuhi selama menempuh mata kuliah. Bisa dibilang IP adalah nilai rapor.
Sedangkan IPK kepanjangan dari Indeks Prestasi Kumulatif yang diterima mahasiswa setiap satu semester juga. Namun bedanya IPK ini merupakan nilai akhir atau akumulasi akhir yang menjadi tolak ukur nilai dalam kelulusan.
Singkatnya, IP adalah nilai yang diterima mahasiswa dalam setiap semesternya. Sedangkan IPK adalah nilai yang diterima mahasiswa dalam akumulasinya. Misalnya saja Heri pada semester pertama kuliah mendapatkan IP 3,40 dan semester kedua mendapatkan IP sebesar 3,50. Maka dari sini IPK Heri dalam satu semester tersebt 3,45.
Advertisement
Penjelasan Tentang Satuan Kredit Semester atau SKS
Salah satu hal yang melibatkan penghitungan IPK adalah SKS. Mudahnya, SKS adalah jam pelajaran. Misalnya, mata kuliah Pancasila adalah 2 SKS, maka artinya kamu akan belajar mata kuliah Pancasila selama 2 jam pelajaran dalam satu minggu.
Umumnya, satu jamnya itu selama 45 menit dan SKS ini menjadi atribut dalam cara menghitung IPK.
Cara Menghitung IP
Untuk menghitung IP dan IPK, setidaknya ada rumus dasar yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Diantaranya kamu harus paham dengan bobot nilai di setiap SKSnya. Sederhananya, nilai SKS diperlukan guna dibagi antara nilai total dan jumlah total SKS.
Sebelumnya, kamu harus tahu terlebih dahulu perwakilan angka dari nilai huruf yang kamu dapatkan seperti berikut:
Nilai A = 4
Nilai B = 3
Nilai C = 2
Nilai D = 1 (tidak lulus)
Nilai E atau F = 0 (tidak lulus)
Setelah itu, kamu harus mengetahui rumus menghitung mutu sebuah mata kuliah, yaitu SKS x nilai mata kuliah.
Misalnya, SKS mata kuliah Bahasa Indonesia adalah 3. Lalu kamu mendapatkan nilai untuk mata kuliah tersebut. Maka mutu mata kuliah Bahasa Indonesia kamu adalah 3 (karena jumlah SKS-nya 3) dikali 3 (karena nilai B = 3).
Jadi, nilai IP kamu untuk mata kuliah Bahasa Indonesia untuk semester itu adalah 3 x 3 = 9.
Lalu, kamu harus tahu juga tentang rumus menghitung Indeks Prestasi per semester, yaitu total mutu dibagi total SKS.
Misalnya, dalam satu semester kamu mengambil 5 mata kuliah, dan nilai akhir kamu seperti berikut:
Mata kuliah a, SKS 3: A. Berarti mutunya 12.
Mata kuliah b, SKS 2: B. Berarti mutunya 6.
Mata kuliah c, SKS 4: A. Berarti mutunya 16.
Mata kuliah d, SKS 3: C. Berarti mutunya 6.
Mata kuliah e, SKS 2: B. Berarti mutunya 6.
Sehingga total mutunya adalah 46 dan total SKSnya adalah 14. Berarti IP kamu untuk semester tersebut adalah 46 dibagi 14 = 3.28.
Advertisement
Cara Menghitung IPK
Nah, setelah kamu mengetahui semuanya, selanjutnya kamu sudah bisa menghitung IPK. Ini cara menghitung IPK alias nilai prestasi secara keseluruhan selama kamu berkuliah.
- Semua nilai jumlah mutu di setiap mata kuliah yang kamu ambil dalam satu semester dijumlahkan. Mulai dari semester pertama hingga semester terakhir.
- Setelah itu bagi jumlah mutu tersebut dengan jumlah SKS semua mata kuliahnya.
Contohnya,
- Jumlah mutu IP semester 1 adalah 41
- SKS yang kamu ambil di semester 1 adalah 12
Lalu,
- Jumlah mutu IP semester 2 adalah 38
- SKS yang kamu ambil di semester 2 adalah 12
Maka IPK kamu adalah (41 + 38) : (12+12) = 3,29
Atau kamu bisa juga menggunakan cara menghitung IPK paling cepat dengan menjumlahkan semua nilai IP dari semester satu hingga semester akhir. Kemudian jumlah nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP.
Contohnya,
Nilai IP semester 1 = 3.30
Nilai IP semester 2 = 3.12
Nilai IP semester 3 = 3.16
Nilai IP semester 4 = 2.08
Nilai IP semester 5 = 3.20
Nilai IP semester 6 = 2.96
Nilai IP semester 7 = 2.88
Nilai IP semester 8 = 3.50
IPK = 3,4 + 3,6 + 3,2 + 2,6 + 3,2 + 3 + 2,8 + 3,6= 25,4 : 8 = 3,175 maka nilai IPK nya adalah 3,175.
Nah, standar IP atau IPK yang baik biasanya adalah tiga ke atas. Jadi kalau kamu ingin memiliki prestasi akademis yang baik, maka kamu perlu usahakan untuk mendapatkan IP minimal tiga ke atas terus. Jika IPK berhasil mencapai di atas 3.5 maka kamu termasuk mahasiswa yang bisa lulus dengan gelar cumlaude.