Liputan6.com, Jakarta Pada umumnya, mata kita didesain untuk melihat beraneka macam benda dengan berbagai ukuran. Mata manusia hanya bisa melihat benda-benda dengan ukuran normal saja. Mata manusia masih bisa melihat ukuran benda yang sangat besar, namun tidak bisa melihat ukuran benda yang sangat kecil. Ya, mata kita tidak bisa melihat benda yang berukuran kecil atau mikro seperti bakteri, virus, dan struktur jaringan daun dengan kasat mata.
Baca Juga
Advertisement
Untuk bisa melihat benda yang berukuran sangat kecil tersebut, diperlukan alat bantu khusus yang bisa membantu melihat benda berukuran mikro. Alat bantu ini bernama mikroskop. Pasti Anda sudah tidak asing kan dengan alat ini?
Bagi Anda yang masing asing dengan alat ini, berikut Liputan6.com, Kamis (21/3/2019) telah merangkum beberapa penjelasan tentang mikroskop beserta cara menggunakan mikroskop. Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Mengenal Alat Bantu Melihat Benda Mikro
Mikroskop adalah salah satu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik seperti penampang daun, akar bakteri, sel-sel, dan lain sebagainya. Biasanya mikroskop dijumpai di bangku sekolah. Ya, di sekolah mikroskop biasanya digunakan untuk praktikum biologi pada materi terkait. Selain itu, biasanya mikroskop juga digunakan pada tingkatan medis dan sejenisnya.
Mikroskop sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu micro, yang memiliki arti kecil atau scopium yang berarti penglihatan. Mikroskop pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke dari Inggris pada tahun 1665. Saat itu Hooke sedang mengamati sel-sel dari pohon ek. Selain itu, ada juga Antony van Lauvenhoek dari Belanda yang sedang meneliti sel gabus.
Advertisement
Bagian dan Fungsi Mikroskop
Terdapat dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop yaitu bagian optik dan bagian non optik. Bagian optik ini terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kalau bagian non optik terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek atau meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), cermin, kondensor, dan sumber cahaya.
Bagian Optik
- Lensa Okuler
Fungsi mikroskop ini untuk memperbesar kembali bayangan lensa objektif. Pembesaran lensa mata biasanya memiliki 6, 10, atau 12 kali. Letaknya dekat dengan mata observer.
- Lensa Objektif
Fungsi mikroskop ini untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop. Letaknya berada dekat dengan objek yang diamati.
- Kondensor
Bagian ini dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
- Diafragma
Fungsi mikroskop ini untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
- Cermin
Fungsi mikroskop ini untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin ini mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
Bagian Non-optik
Bagian Non-optik
-Â Â Â Â Â Â Revolver
Fungsi mikroskop ini untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
-Â Â Â Â Â Â Tabung Mikroskop
Fungsi mikroskop ini untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler mikroskop.
-Â Â Â Â Â Â Lengan Mikroskop
Berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
-Â Â Â Â Â Â Meja Benda
Berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
-Â Â Â Â Â Â Makrometer (pemutar kasar)
Berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
-Â Â Â Â Â Â Mikrometer (pemutar halus)
Fungsi mikroskop ini untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambarab objek yang diinginkan.
-Â Â Â Â Â Â Kaki Mikroskop
Fungsi mikroskop ini adalah sebagai penyangga yang menjaga mikroskop agar tetap pada tempatnya. Selain itu juga untuk memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
Â
Â
Advertisement
Cara Merawat Mikroskop
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian atau kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).