Sukses

Sewa 70 Kamar Hotel Setiap Musim Dingin, Alasan Wanita Ini Menggetarkan

Dikatakan bahwa orang-orang yang terpapar suhu dingin ekstrem ini berisiko mengalami reput fros atau luka beku dalam beberapa menit.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal fenomena Polar Vortex yang beberapa waktu lalu melanda wilayah Eropa dan Amerika Serikat. Polar Vortex adalah sebuah fenomena yang disebabkan oleh udara dingin Arktik yang berputar di sekitar Kutub Utara.

Saat itu, rata-rata suhu mencapai minus 25 derajat Celcius. Dikatakan bahwa orang-orang yang terpapar suhu dingin ekstrem ini berisiko mengalami reput fros atau luka beku dalam beberapa menit.

Menyadari akan bahaya apabila berada di luar dalam kondisi yang begitu dingin seperti itu, seorang wanita asal Chicago dengan murah hati menyewa kamar hotel untuk menampung para tunawisma.

Seperti yang Liputan6.com lansir dari New York Times, Senin (25/3/2019), Candice Payne memesan 30 kamar hotel setelah menyadari betapa berbahayanya suhu di bawah nol bagi para tunawisma di Chicago.

 

“Ini sangat dingin dan sangat berbahaya! Saya telah memesan 30 kamar hotel untuk para tunawisma. Butuh bantuan untuk membawa mereka ke sana, beri tahu siapa pun yang memiliki van penumpang, saya akan membayar Anda untuk bantuannya!” Pesan Candice Payne di Instagramnya.

Dia berkata, “Jika Anda ingin memberikan sumbangan kamar hotel dan makan itu hanya 70 dollar untuk sebuah kamar sehari.”

2 dari 3 halaman

Tergerak Hatinya untuk Membantu Sesama

 

Para tunawisma berkemah di dekat Roosevelt Road ketika salah satu tangki gas yang mereka gunakan meledak karena terlalu dekat dengan ruang pemanas. Candice Payne, sering melewati daerah berkemah gelandangan yang terletak di dekat Roosevelt Road dan Des Plaines Avenue.

“Kami ingin sebanyak yang bisa keluar dari sana secepat mungkin,” katanya.

“itu tidak banyak tetapi menghindarkan mereka dari kedinginan, memberi mereka makan dan memberi mereka pakaian yang hangat dan bersih adalah permulaan,” kata Candice Payne, seorang investor real estat di 5th Group Realty.

Saat itulah sukarelawan lain masuk dan menawarkan untuk membayar kamar hotel untuk para tunawisma, yang dilaporkan lebih dari 100 orang. Candice Payne mengatakan, awalnya orang-orang tidak tahu bagaimana cara membantu para tunawisma tersebut. Berkat ide dari Candice sedikit demi sedikit orang-orang mulai tergerak untuk mengulurkan tangan mereka.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Menyewa Total 70 Kamar Hotel

Ada juga kisah di mana Payne bertemu dengan dua wanita hamil dan keluarga beranggotakan lima orang. Mereka juga Payne bawa ke hotel.

“Sungguh perasaan yang luar biasa saat melihat mereka bisa tidur dengan nyaman.”

“Bahkan mereka tak berpikir dua kali untuk berbaring di tempat tidur yang nyaman.”

Selain hotel, Payne juga membeli beberapa perlengkapan mandi, makanan, vitamin prenatal (untuk ibu hamil), lotion, deodoran dan makanan ringan. Ia juga membuat paket perawatan untuk membantu membuat orang merasa nyaman. Bahkan beberapa pihak restoran ikut menyumbangkan makanan.

Secara keseluruhan, 70 kamar hotel di Amber Inn telah dibayar, yang merupakan tempat di mana Candice Payne dan suaminya menyediakan untuk para tunawisma. Bagian penerima tamu hotel mengatakan kelompok tunawisma beranggotakan 120 orang itu telah memenuhi hampir semua kamar hotel.

 “Bagus untuk bisa keluar dari kedinginan,” kata Asia Walker, seorang gelandangan perempuan.

Robert, salah satu tunawisma yang menerima bantuan mengatakan Candice Payne seperti seorang malaikat. Awalnya mereka hanya tahu melalui berita-berita mengenai orang-orang yang suka membantu tunawisma. Karena Candice mereka bisa merasakan bantuan itu memang nyata adanya

“Aku benar-benar ingin berterima kasih kepada kalian semua karena telah membantu orang-orang seperti kita,” kata Robert.