Liputan6.com, Jakarta - Marah-marah tak hanya membuatmu berada dalam suasana hati yang buruk. Ini tidak sesederhana kelihatannya. Salah satu efek samping dari marah -marah ternyata adalah penambahan berat badan berlebih.
Baca Juga
Advertisement
Saat kamu marah, manifestasinya ternyata tak hanya dalam keadaan emosional, tapi juga dalam proses kimiawi tubuh kita. Ketika kita marah, adrenalin dilepaskan. Ini berfungsi untuk membuat kita siap untuk "bertarung atau lari." Ini membuat kita aktif dan menyebabkan cemas.
Karena aliran darah dari organ internal ke otot, kita tak bisa merasa lapar ketika marah. Tapi ini hanyalah efek jangka pendeknya.
Setelah tingkat adrenalin berkurang, kita merasa perlu untuk mengisi kembali energi yang hilang dan mulai memikirkan untuk makan dan makan. Tapi dengan fakta bahwa kita merasa cemas, ini dapat menyebabkan kita beralih ke makan yang emosional dan tanpa pikiran.
Ini berarti bahwa kita dapat makan sesuatu yang tak baik untuk kita, tidak mempertimbangkan apakah itu sehat atau tidak. Lalu apa yang dapat kamu lakukan?
Â
Selanjutnya
Cobalah untuk tidak makan untuk mengatasi stresmu. Lacak dietmu dan berhentilah setiap kali saat kamu menyadari telah merasa kenyang. Ini akan membantumu mencegah kenaikan berat badan.
Selain itu, kecemasan juga meningkatkan stres. Karena itu, tingkat hormon kortisol meningkat. Selain berbahaya bagi jantung dan tekanan darah, itu juga memengaruhi berat badan.
Kortisol mengubah gula darah menjadi lemak dan menghambat pencernaan. Dan sebagai hasilnya, itu mengarah pada penambahan berat badan dan membentuk lemak yang berbahaya bagi kesahatan.
Buang emosi negatifmu dengan hobi yang aktif. Pergi ke gym, berolahraga, atau berjalan-jalan di taman. Ini akan membantumu mengubah keadaan pikiran dan menjernihkannya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement