Mirip Nama Calon Bayi, Perempuan Ini Diminta Ganti Nama Anjingnya

Liputan6.com, Jakarta Nama merupakan identitas. Tak sedikit orangtua yang berencana memberi nama anaknya sebelum anaknya itu lahir.

Kemiripan bahkan kesamaan nama bisa terjadi. Di Indonesia bahkan sampai ada "Paguyuban Asep Sedunia:. Namun, tak jarang beberapa orang tidak mau memiliki nama yang sama atau mirip dengan orang lain atau "hal lain".

Twit akun @BrigadierSlog soal hal semacam itu pun curi perhatian warganet.

Pemilik akun itu mengunggah percakapan soal perempuan bernama Jennay yang diminta mengganti nama anjingnya, "Tilly". Permintaan itu datang dari temannya yang sedang hamil dan berencana memberi nama anaknya Tillie.

Twit percakapan itu mungkin selaras dengan cerita Jennay di Facebook. Dilansir dari Bored Panda pada Jumat (26/7/2019), seorang perempuan bernama Jennay mengunggah ceritanya di Facebook yang diminta mengganti nama anjingnya. Permintaan itu datang dari teman lamanya yang berencana memberi nama anaknya mirip nama anjing Jennay.

2 dari 5 halaman

Tillie, Tilly

Perempuan Ini Dikejutkan Permintaan Mengganti Nama Anjingnya — Sumber: Boredpanda

Di awal percakapan Jennay dan temannya yang jarang bertemu itu, tiba-tiba temannya memberi tahu dirinya hamil. Setelah itu, Jennay pun mengucapkan selamat dan sebagainya.

Namun, Jennay kemudian dikejutkan dengan permintaan untuk mengganti nama anjingnya. Dalam unggahannya, Jennay menulis, "Dia berkata, 'kami akan memberinya nama Tillie tapi itu mengingatkanku padamu yang memiliki anjing bernama Tilly. Saya sangat menghargai kamu mengganti nama anjingmu. Tentu kamu mengerti putriku tidak bisa memiliki nama yang sama dengan anjing."

3 dari 5 halaman

Pertahankan nama anjingnya

Anjingnya Hilang, Pria Ini Tawarkan Hadiah Tak Terduga Bagi Penemunya — ilustrasi anjing (sumber: Pixabay)

Jennay menolak permintaan aneh itu dan tetap mempertahankan nama anjingnya, Tilly. Namun, temannya itu justru marah.

Temannya mengatakan Jennay tidak mengerti perasaannya karena tidak memiliki anak dan telah menempatkannya di posisi yang buruk.

4 dari 5 halaman

Respons warganet

Pada 24 Juli 2019 akun @BrigadierSlog soal "Tilly" pun mencuri perhatian warganet. Dalam twit itu, @BrigadierSlog menulis "A play, in one act. Called Tilly" dan menyertakan sebuah foto screenshot percakapan.

Hingga Jumat (26/7/2019), twit itu telah mendapat lebih dari 18,9 ribu likes dan di-retweet lebih dari 4,5 ribu kali.

Respons warganet soal itu pun beragam. Beberapa warganet menceritakan soal kesamaan nama manusia dengan hewan.

Salah satunya twit @matticus_flinch, "I called out to my dog Charlie in the park the other day. A guy nearby asked if I was calling him as his name was Charlie. I offered to throw him a stick. He declined and we both laughed and laughed."

Komentar lainnya misalnya dari @parker__farquer, "I know a dog in Australia called Tilly and a child in the UK called Tilly. I will tell them. Something's got to be done."

Ada juga yang berkelakar, @disasterballet, "The only solution is to suggest she name the baby Tillier. Then it's time to get a dog named Tilliest."

Ada yang tidak percaya dengan hal itu seperti twit, misalnya @JennieDuke "This... is a joke right?"

Selain itu, ada pula yang bertanya-tanya akhir cerita itu, seperti yang dicuitkan @scotthaime "We demand to know how this ended"

5 dari 5 halaman

Nama popular

kepribadian — ilustrasi anjing/Photo by Dominika Roseclay from Pexels

Beberapa nama memang popular dan digunakan banyak orang atau anjing. Tilly merupakan salah satunya.

Dilansir dari thelabradorsite.com, Tilly termasuk 100 nama popular pada 2019 dan 2018 untuk anjing.

Salah satu warganet pun misalnya mencuit soal itu. Akun @warbird mencuit, "Katakan, 'Tilly-nya' adalah nama yang popular untuk anjing, jadi meskipun kamu mengganti nama anjingmu, ada banyak anjing lainnya yang bernama Tilly di luar sana."

Penulis:

Santi Muhrianti

Universitas Padjadjaran

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Para pemilik nama Asep yang tergabung dalam Paguyuban Asep Dunia akan menggelar Konperensi Asep Asep (KAA), di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu 25 Oktober 2015.