Liputan6.com, Jakarta - Jodi akhirnya bersekolah di tempat yang sering dikunjunginya. Sebelumnya, dengan baju kotor dan tanpa sandal, anak lelaki itu sering datang ke SDN Margabakti, Kuningan. Kondisi itu dikarenakan keterbatas ekonomi dirinya.
Â
Baca Juga
Advertisement
Tahun ajaran ini, pihak sekolah menawarkan Jodi untuk bersekolah. Setelah dibujuk, anak berusia 7 tahun itu pun menerima tawaran itu. Tak hanya menawarkan untuk sekolah, kepala sekolah pun meminta gurunya membelikannya seragam.
Salah satu guru itu Atun Rohayatun yang juga membagikan kisah Jodi melalui akun Instagramnya, @rohayatun7. Unggahannya ramai diperbincangkan di media sosial dan mendapat berbagai respons.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Seragam baru untuk Jodi
Senin (22/7/2019), Atun bersama rekan kerjanya Diny, diminta kepala sekolah membelikan seragam untuk Jodi. Keesokan harinya, mereka pun menunggu kedatangan Jodi.
Jodi baru datang pukul 8. Memukannya sedang jajan, Atun dan Dini langsung mengajak Jodi untuk dimandikan dan dikenakan seragam baru.
Meski sempat menolak dan perlu dibujuk dengan makanan, Jodi akhirnya bersedia dimandikan. Rasa senang mendapat seragam baru pun terlihat di wajah Jodi.
Atun juga memberi makan nasi kuning dan daging ayam untuk Jodi. Iseng bertanya soal sering makan daging atau tidak, jawaban Jodi membuat Atun sedih. "Tara da emamna ge jeung lauk asin bae." (jarang karena makannya juga sama ikan asin terus)
Advertisement
Jalan terjal menuju sekolah
Perhatian dan keingintahuan Atun membuatnya ingin melihat keadaan rumah Jodi. Sepulang sekolah, Atun mengantarkannya pulang.
Ternyata, jalan yang dilewati Jodi tak mudah. Perkebunan rumput tinggi perlu mereka lewati. "Jalannya susah usrak asruk banyak rumputnya pokoknya," tulis Atun dalam unggahannya.
Di sepanjang jalan, Atun tak percaya dengan kondisi jalan yang perlu dilewati. Atun pun tetap memberi semangat agar Jodi tetap sekolah meski perlu melewati jalan yang tak mudah.
Setelah melewati jalan panjang, mereka sampai di rumah yang ditinggalinya bersama nenek dan kakeknya. Atun meminta Jodi mengganti seragamnya karena akan digunakan untuk keesokan harinya. Namun, Atun tak melihat banu yang bisa digunakan Jodi untuk mengganti pakaiannya.
Hal itu membuat sedih Atun hingga membuatnya mendoakan dan ingin membantu Jodi.
Bantuan sekitar
Bukan hanya bantuan dari Atun dan sekolahnya saat ini, keterbatasan Jodi dan keluarga mengundang bantuan pihak sekitar.
Di unggahan selanjutnya, Atun pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Dalam unggahan itu pun Atun berterima kasih pada pemerintah dan warga sekitar yang telah membangun rumah beberapa tahun lalu.
Saat ini pun, biaya sekolah Jodi ditanggung pihak sekolah. Begitu pun seragam dan alat sekolahnya.
Advertisement
Curi perhatian
Kisah Jodi yang diunggah Atun mencuri perhatian warganet dan media. Hingga Kamis (1/8/2019), unggahan Selasa (23/7/2019) itu telah mendapat lebih dari 11 ribu likes dan lebih dari 1,2 ribu komentar.
Beragam respons dilontarkan warganet. Banyak yang memuji aksi Atun dan rekannya serta menyemangati Jodi.
Pujian misalnya dilontarkan akun @prayogo_utama, "Kamu orang baik yang hebat." dan @hermawanikhsanp, "Terimakasih pahlawan tanpa tanda jasa."
Warganet pun terharu dengan kisah itu, misalnya seperti yang dituliskan @anggiedestaviana1, "yaAllah terharu kasian sama anak-anak yang kadang gabisa sekolah & kurang mampu."
Ada pula yang terharu seperti yang diungkapkan @bilgisshar, "Siapa yang naruh bawang di sini.."
Doa pun mengalir untuk Jodi. Itu misalnya dari @ayundafsb, "Semoga Jodi menjadi orang yang sukses. aamiinn yaaAllahhh"
Selain itu, ada pula warganet yang ingin turut membantu dengan menanyakan soal donasi.
Dari kisahnya perjuangan murid maupun guru menjadi pesan dan pelajaran berharga bagi banyak pihak.
Â
Penulis:
Santi Muhrianti
Universitas Padjadjaran