Sukses

Tidak Mampu Beli Susu, Orangtua Beri Bayinya Kopi Setiap Hari

Bukan susu, bayi ini terbiasa minum kopi setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta - Susu tentu menjadi asupan yang sangat penting bagi anak-anak. Sejak lahir bayi dianjurkan untuk mendapat asupan susu lantaran nutrisi yang terkandung baik untuk tumbuh kembangnya.

Sayangnya, nasib malang dialami bayi asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bernama Hadijah Haura. Bagaimana tidak, bayi berumur 14 bulan ini terpaksa minum kopi setiap hari sebagai pengganti susu.

Orangtua Hadijah, Sarifudin dan Anita tidak memiliki pilihan lain selain memberikan kopi kepada buah hati mereka lantaran tidak memiliki uang untuk membeli susu.

"Tidak mampu beli susu. (Upah) bekerja sehari-hari tidak cukup (membeli susu)," ujar Anita, dikutip dari lama Merdeka, Rabu (18/9/2019).

Sarifudin diketahui mendapatkan upah sebagai pengupas daging buah kelapa Rp 12.000-Rp 20.000 setiap harinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Minum kopi setiap hari

Pasangan suami istri ini telah memberikan kopi ke bayinya sejak usia enam bulan. Setiap harinya Anita membuatkan kopi untuk Hadijah dalam botol susu. Setiap hari bayi mungil tersebut bisa menghabiskan sebanyak 1,5 liter kopi.

3 dari 4 halaman

Empat kali sehari

Layaknya susu, Anita memberikan kopi ke bayinya sebanyak empat kali dalam sehari. Bahkan sebelum tidur, Hadijah akan merengek jika tak diberikan kopi.

"Setiap hari diberi kopi sebanyak empat kali, apalagi saat dia mau tidur, biasanya terus merengek kalau tidak diberi kopi," kata Anita, beberapa waktu lalu.

4 dari 4 halaman

Bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang bayi

Meski telah delapan bulan mengonsumsi kopi, tidak ada keluhan kesehatan yang dialami Hadijah. Meski begitu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Suaib Nawawi, mengatakan pemberian kopi kepada balita sangat tidak dianjurkan.

Pasalnya kopi dapat mengganggu tumbuh kembang bayi dan berbagai masalah kesehatan seperti gizi buruk.

"Selain mengandung kafein yang belum tepat diberikan pada anak usia balita, hal tersebut dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan menyebabkan berbagai masalah seperti gizi buruk," ujarnya