Sukses

Pakai Lensa Kontak Selama Berenang di Laut, Gadis Ini Alami Buta Permanen

Gadis berumur 20 tahun itu harus mengalami kebutaan karena lupa melepas lensa kontak saat berenang di laut.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang memilih lensa kontak sebagai alternatif pilihan untuk membantu penglihatan sekaligus untuk mempercantik penampilan, khususnya bagi kaum hawa. Namun, tahukah kamu jika lensa kontak bisa mendatangkan malapetaka?

Hal tersebut pun baru-baru ini dialami seorang gadis asal London, Miyako Aiko-Murray. Gadis berumur 20 tahun itu harus mengalami kebutaan karena lupa melepas lensa kontak saat berenang di laut.

Melansir World of Buzz, Rabu (25/9/2019), kisahnya bermula ketika ia berenang di laut dan ombak menghantam wajahnya yang membuat mata kanannya memerah. Awalnya ia menganggap wajar, namun satu minggu kemudian saat ia menghadiri pernikahan seorang teman, ia memperhatikan bahwa matanya terus berair.

Setelah itu, ia mengalami migrain parah yang membuatnya beristirahat selama resepsi pernikahan. Ia merasa sedikit lebih baik, namun seiring waktu gejalanya bertambah buruk.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tidak Bisa Melihat

Dia mengatakan bahwa awalnya dia mengabaikannya masalah tersebut, namun sampai suatu hari ia pergi ke dokter karena ia merasa tidak bisa melihat apa-apa saat bangun tidur.

"Seiring waktu, bekas luka tumbuh dan tumbuh. Saya suatu hari terbangun dan menyadari bahwa saya tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan ketika saya menyalakan lampu, saya tidak bisa melihat apa-apa," kata Miyako.

 

3 dari 3 halaman

Didiagnosis Infeksi Langka

Dia akhirnya didiagnosis dengan Ancanthamoeba Keratitis (AK) atau infeksi langka yang merusak bagian depan mata, yang lebih banyak terjadi pada pemakai lensa kontak.

Orang tersebut berisiko ketika mereka mengenakan lensa kontak saat berenang, mandi, mandi menggunakan air panas, bersentuhan dengan air yang terkontaminasi dan menyimpan atau menangani lensa secara tidak benar.

Jika kondisi tersebut tidak diatasi dengan cepat, bakteri akan menginfeksi kornea dan penutup luar mata sehingga menyebabkan kebutaan permanen.

Dokter meresepkan pengobatan untuk Miyako dan mengatakan dia perlu mengoleskan obat tetes mata setiap jam selama sebulan. Ia mengatakan rasanya tetes mata tersebut seperti menuangkan pemutih ke matanya.

Karena mata kanannya tidak bisa melihat, dia membutuhkan transplantasi kornea jika ia ingin melihat lagi. Tapi untuk saat ini, dia masih menjalani perawatan medis.