Sukses

Viral Curhat Pilu Ibu Dihalangi Masuk ke Pernikahan Anaknya Sendiri

Seorang ibu tengah menjadi perbincangan viral karena curhatannya yang menerima perlakuan tidak mengenakan di pernikahan putranya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Sosok Irma Mahmud, ibu dari penyanyi asal Singapura ini tengah menjadi perbincangan viral karena curhatannya di Facebook. Di hari pernikahan putranya yang berlangsung pada Senin, 30 September 2019, ia menerima perlakuan tidak mengenakan.

Dalam akun Facebook-nya, Irma menceritakan bahwa ia diperlakukan seperti penjahat di momen bahagia anaknya sendiri, Sufi Rashid. Bahkan ia ditahan dan dihalangi untuk masuk ke pesta pernikahan tersebut.

Video yang diunggah Irma tersebut menunjukkan mempelai wanita, Nuraaen pergi begitu saja ketika ibu Sufi naik ke atas pelaminan. Banyak dari warganet yang mengecam reaksi Nuraaen sebagai menantu, karena dianggap tidak menghargai ibu Sufi.

Namun, ada pula yang membela mempelai wanita karena mewajarkan respons tersebut. Reaksi tersebut dianggap hal yang wajar karena ibu Sufi Rashid yang tidak memberikan restu, dan dengan tiba-tiba datang ke pesta pernikahan keduanya itu.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Nyatanya, hubungan antara ibu dan anak itu sudah mengalami kerenggangan sejak 15 Desember 2018, saat Sufi melamar kekasihnya. Itu terjadi karena Sufi tidak mendapatkan restu dari ibunya saat ingin menikahi kekasihnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

2 dari 3 halaman

Melangsungkan Pertunangan Tanpa Ibu Sufi

Sufi dan Nuraaen ternyata sudah menggelar pertunangan pada Desember 2018. Namun, yang menjadi sorotan adalah baik ibu serta adik-adik Sufi tidak ada yang hadir pada hari pertunangannya.

3 dari 3 halaman

Dukungan Mengalir untuk Ibu Sufi

Karena video yang diunggahnya itu, ibu Sufi menerima banyak dukungan dari warganet. Ada juga yang berpendapat bahwa seburuk-buruknya perlakuan seorang ibu, ia tetaplah seorang ibu. Yang melahirkan dan membesarkan kita.

Penulis:

Natania Longdong

Universitas Esa Uunggul