Sukses

Studi: Orang Bertato Miliki Peluang Lebih Baik Mendapat Pekerjaan

Individu bertato memang biasa dilihat di antara orang-orang dari industri hiburan dan olahraga, tapi tidak di dunia korporat bahkan dalam politik.

Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup masa kini membuat segelintir individu latah untuk mengikuti tren seperti membuat tato di beberapa bagian tubuhnya agar terlihat keren. Tentu ada risiko dari tindakan tersebut seperti sulitnya mencari pekerjaan, bukan?

Memang sangat umum untuk melihat seni tubuh di antara orang-orang dari industri hiburan dan olahraga, tapi di dunia korporat bahkan dalam politik, tato tampaknya tidak normal.

Beberapa waktu lalu, individu yang memiliki tato di tubuh memang sempat didiskriminasi. Namun, kini telah berubah dan sekarang tato dipandang sebagai hal positif di tempat kerja. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Individu Bertato di AS Lebih Dilirik

Melansir Bright Side, Jumat (11/10/2019), sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa prasangka terhadap pekerja bertato tidak lagi ada di Amerika Serikat (AS). Para pria bahkan lebih mungkin untuk dipekerjakan jika memiliki satu tato atau lebih.

Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan upah antara orang dengan dan tanpa seni tubuh.

 

3 dari 3 halaman

Faktor Milenial

Persepsi masyarakat tentang tato berubah sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir, karena banyaknya individu muda yang memiliki tato di tubuh. Tampaknya dunia usaha kini lebih menerima individu-individu dengan seni tubuh ekstrem tersebut.

Namun, jumlah milenial di posisi kepemimpinan juga menjadi faktor. Generasi saat ini yang berumur 20-an hingga pertengahan 30-an telah menjadi bos dan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan. Mereka akan lebih terbuka dengan keanekaragaman dan tren ini mungkin akan terus tumbuh.

Jadi, kini semakin banyak orang bisa mengekspresikan diri mereka sepenuhnya tanpa takut tidak diterima baik di tempat kerja.