Sukses

Dikira Obat Tetes Mata, Bocah Asal Gowa Masuk Rumah Sakit Karena Pakai Lem

Gazali, bocah yang berumur lima tahun ini dilarikan ke rumah sakit karena mengira lem Korea adalah obat tetes mata.

Liputan6.com, Jakarta Para orangtua harus berhati-hati untuk meletakan barang-barang yang bisa mengancam keselamatan sang buah hati, terlebih bagi para orangtua yang memiliki anak kecil. Baru-baru ini bocah berumur 5 tahun asal Gowa harus merasakan sakit karena meneteskan lem Korea ke matanya.

Bocah yang diketahui bernama Gazali tersebut tidak mengetahui, bahwa benda yang ia gunakan ternyata lem Korea. Sang ibunda pun mengatakan bahwa awalnya Gazali mengalami iritasi mata dan meniru sang nenek yang sering menggunakan obat tetes mata.

Diketahui pada saat itu Gazali tidak bersama orangtuanya, karena mereka menjenguk sanak saudaranya yang mengalami musibah kebakaran di wilayah Parangkeke. Jadi mereka memutuskan untuk menitipkan Gazali dengan neneknya.

Setelah mendapatkan telepon, orangtua Gazali mengaku kaget saat anaknya menggunakan lem cair sebagai obat tetes mata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Dilarikan Kerumah Sakit

Saat mengetahui kondisi Gazali, pihak keluarga membawa Gazali ke puskesmas. Namun saat di puskesmas, tidak ada dokter di sana, akhirnya Gazali dirujuk ke Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto.

3 dari 4 halaman

2. Kondisi yang Mulai Membaik

Saat ini kondisi Gazali berlahan membaik. Bahkan Gazali sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, namun kedua mata bocah itu belum bisa terbuka secara normal.

4 dari 4 halaman

3. Beberapa Bahaya yang Mengancam Mata

Lem biasanya akan digunakan untuk merekatkan barang atau perkakas rumah tangga lainnya, lem juga mengandung bahan dasar cyanoacrylate. Bahaya yang akan didapat jika lem ini mengenai mata ialah perlekatan kelopak mata, terkikisnya kornea (lapisan bening terluar pada mata yang melapisi bagian bola mata yang bewarna hitam), serta gangguan pada bulu mata.

Untuk para orangtua, hendaknya berhati-hati dalam meletakkan benda berbahaya yang dapat mengancam keselamatan si kecil.

 

Penulis: Natania Longdong

Universitas Esa Unggul