Demi Konten, Pria Ini Nekat Makan Mi Instan Pakai Deterjen

Liputan6.com, Jakarta - Ada saja ulah unik dan konyol seseorang demi membuat konten menarik sehingga menjadi sorotan dan viral di jejaring sosial. Hal tersebut pun dilakukan seorang pria yang juga menjadi Youtuber ini.

Dalam unggahannya terlihat, pria ini nekat makan mi instan yang dicampurkan deterjen sebagai pelengkapnya. Pertama-tama ia terlihat menuangkan deterjen ke dalam mi instan, kemudian memakannya dengan antusias. Namun, saat mulutnya sudah mengeluarkan busa, pria berkacamata itu segera memuntahkan mi tersebut.

Aksi nyeleneh tersebut dilakukannya demi mendapatkan jumlah penonton yang tinggi. Terbukti, video yang diunggahnya pun viral. Namun, ia harus menerima resiko atas ulahnya tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lima Mahasiswa Teknik UI Ciptakan Detergen Kelapa Sawit

2 dari 3 halaman

Respons warganet

Video berdurasi 45 detik itu pun berhasil menarik perhatian publik. Banyak dari warganet membagikan video tersebut lewat media sosial. Sementara warganet lainnya menanggapinya dengan beragam komentar.

“Dah mati belum?” tulis akun bernama Bagas Bima.

Namun, ada juga yang memperingatkan pria itu untuk tidak melakukan hal bodoh dalam membuat konten Youtube, “ Don’t be stupid bro,” tulis akun Zico Paparazi22.

3 dari 3 halaman

Bahaya Detergen Bagi Tubuh

Mata uang detergen 1 — Foto: Business Insider

Detergen sendiri memiliki kegunaan untuk mencuci baju dan menghilangkan noda pada pakaian. Meski detergen kerap dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, ternyata detergen cukup membahayakan bagi tubuh manusia.

Jangankan untuk dimakan, dipakai dalam kehidupan sehari-hari pun tetap memiliki bahaya. Detergen memiliki zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan, seperti mengiritasi kulit dan mata, serta memicu reaksi alergi dan asma.

Perlu diingat, membuat konten yang menarik memang tidak salah, tetapi usahakan membuat konten yang menarik, menyenangkan, menghibur dan mengedukasi. Terlebih jangan membahayakan kesehatan diri sendiri.

Penulis:

Natania Longdong

Universitas Esa Unggul