Liputan6.com, Jakarta - Sosok Sony Kusumasondjaja tengah menjadi perbincangan viral publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. Dosen di Universitas Airlangga ini menjadi viral di lini masa Twitter setelah seorang mahasiswa bimbingannya mengunggah foto Sony mengomentari skripsi mahasiswanya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam foto yang beredar terlihat Sony menuliskan kata “Sampah” pada kertas skripsi mahasiswa bimbingannya.
Karena unggahan tersebut, tindakan Sony sempat dianggap sebagai tindakan yang kejam oleh warganet. Namun bagi mahasiswa bimbingan Sony, ia dilihat sebagai dosen yang membanggakan.
Berikut beberapa keunikan Sony Kusumasondjaja sebagai dosen pembimbing yang berbeda dengan dosen lain:
1. Dekat dengan Mahasiswa yang Dibimbing
Meskipun blak-blakan dan terlihat membuat mahasiswanya stres dengan kata-kata seperti “Sampah,” Sony merupakan seorang dosen yang dekat dengan mahasiswa bimbingannya.
Bahkan ia sempat jalan-jalan bersama 12 mahasiswa bimbingannya selama 4 hari ke Jogjakarta dan Solo.
Advertisement
2. Cara Mengingatkan Deadline Skripsi
Melalui akun Twitter-nya @KusumadjajaS, Sony memperlihatkan cara dirinya peduli kepada mahasiswa dengan mengingatkan untuk mengerjakan skripsi.
Caranya mengingatkan pun tergolong unik dan berbeda dengan dosen-dosen pada biasanya. Sony tidak mengingatkan dengan cara formal, namun dengan cara yang lebih jenaka.
3. Tulisan Rapi
Beberapa warganet yang melihat foto lembar skripsi yang dikoreksi Sony justru salah fokus kepada bentuk tulisan dosen Universitas Airlangga itu.
Mereka mengatakan bahwa Sony memiliki tulisan yang bagus dan mudah untuk dibaca, berbeda dengan dosen lain dengan tulisan yang tidak terbaca.
Selain itu, warganet juga mengagumi Sony karena koreksinya yang detil. Hal itu menunjukkan bahwa Sony benar-benar membaca hasil karya skripsi mahasiswanya.
Advertisement
4. Bimbingan 5 Hari Dalam Seminggu
Dalam cuitannya, Sony mengatakan bahwa ia dan mahasiswa bimbingannya memiliki grup chat Line.
Dalam grup tersebut, mahasiswanya dapat saling berdiskusi mengenai skripsi atau tesis setiap hari kecuali akhir pekan. Ia mempersilahkan mahasiswanya untuk bertanya melalui grup tersebut dan akan dijawab pukul 20.00 dengan jawaban yang detil.
Dibela Mahasiswanya
Tajamnya komentar Sony terhadap mahasiswanya tidak membuat mahasiswa bimbingan Sony menjadi benci atau tidak suka dengan dirinya.
Bahkan saat Sony diserang warganet, mahasiswanya justru membela dosen pembimbingnya itu.
Penulis:
Timothy Juliano
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement