Liputan6.com, Jakarta Lia Aminuddin atau lebih dikenal Lia Eden meninggal dunia pada Jumat, 9 April 2021. Kabar duka tersebut dibagikan akun Instagram Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) @kabarsejuk.
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," keterangan dalam unggahan @kabarsejuk.
Advertisement
Baca Juga
Kabar kepergian pimpinan kelompok Salamullah itu pun menarik perhatian publik, khususnya para pengguna jejaring sosial. Namun, hingga kini belum jelas apa penyebab Lia Eden meninggal dunia.
Pantauan tim Citizen6-Liputan6.com, sejak kabar duka itu beredar di media sosial, warganet meramaikan lini masa Twitter dengan ucapan belasungkawa atas berpulangnya Lia Eden.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ucapan Belasungkawa
Berikut beberpa ucapan belasungkawa dari warganet yang berhasil dirangkum dari Twitter dan Instagram.
"Innalillahi wainnailaihi rojiuntelah meninggal duniaLia Aminuddin yg dikenal sebagai Lia Eden di RS carolus. Alfateha," tulis akun @Abdulla36360845·.
"Semoga beristirahat dalam damai," kata akun @anggitssaurus.
"Semoga bu Lia beristirahat dalam kedamaian. amin," sahut akun @jesuisdina95.
"Selamat jalan Lia Eden... RIP," komentar akun @heyderaffan.
Advertisement
Awal Mula Ajaran Tahta Suci Kerajaan Tuhan
Lia Eden sudah beberapa kali menggemparkan Indonesia. Dia membuat geger pada 1997 usai mengaku mendapat wahyu dari Malaikat Jibril sehingga dia mempelajari aliran lintas agama. Meski beragama Islam, dia kemudian mempelajari agama Kristen.
Dia juga mempelajari reinkarnasi dalam ajaran Hindu dan mengklaim sebagai titisan Bunda Maria. Dia pun menyatakan putranya, Ahmad Mukti sebagai Yesus Kristus.
Dia pun mendeklarasikan agama baru, Salamullah.
Beberapa ajaran Salamullah yang membuat heboh antara lain, salat dalam dua bahasa sah, mengonsumsi babi halal, dan mengadakan ritual penyucian.
Pada Agustus 1999 silam, Lia bersama 75 orang jemaah Salamullah menggelar ritual perang melawan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Dilakukan di bibir pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Tujuannya, membasmi Nyi Roro Kidul, tokoh mitologi Samudera Hindia yang dianggap simbol kemusyrikan.
"Allahu Akbar. Lepaskanlah hamba dari kutukan Roro Kidul," Lia Eden saat itu berteriak di hadapan 75 jemaah Salamulah, usai bersama menggelar salat selama 45 menit.
Sambil berteriak, Lia menghunus sebilah keris di depan dadanya. Heroik. Namun tak ada yang tahu bagaimana sesungguhnya luka yang diakibatkan keris itu. Toh Lia juga dikenal mampu menyembuhkan orang sakit.
"Saya mendapat karunia besar dari Allah," kata Lia.
Pengakuannya ini diperkuat dengan pengakuan lain bahwa ia tak pernah belajar tentang pengobatan. Menurutnya, kemampuannya itu didapat usai salat tahajjud. Lia Eden merasa tubuhnya menggigil dan berkeringat. Kemudian tangannya seperti dituntun untuk mengobati orang sakit.
"Pegangan saya selama pengobatan hanya Surat Al-Fatihah," kata Lia sang pemimpin Tahta Suci Eden saat itu.