Sukses

Beri Pendidikan Seks, London Akan Buka Museum Vagina

London akan buka museum vagina pertama, untuk mengedukasi tentang alat vital.

Liputan6.com, Jakarta Bertujuan untuk mengedukasi, kini hadir museum vagina yang siap memecahkan mitos dan stigma mengenai alat kelamin perempuan yang satu ini. Florence Schecter, pencetus dari museum vagina ini memulainya dari kampanye Crowdfunding pada Maret lalu. Dikutip dari Lonely Planet, Florence menegaskan bahwa pembangunan museum ini ia dedikasikan vagina, vulva, dan anatomi gynaecology.

Awalnya, museum vagina ini berawal sebagai pop-up museum yang melakukan pameran di Inggris, dalam pamerannya museum ini pertama kali dibuka pada saat tahun 2017 lalu. Pameran museum ini akhirnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, hingga Florence sukses mengumpulkan uang sebanyak 300.000 poundsterling.

berkat keberhasilannya tersebut, Florence mendapatkan tawaran tempat permanen di Camden Market, London. Museum vagina ini nantinya akan dibuka pada November 2019.

Florence juga mengungkapkan bahwa tidak adil jika hanya ada museum yang didedikasikan untuk penis, dan bagian anatomi lainnya. maka ia memutuskan untuk membuat museum vagina tersebut.

"Hanya ada satu cara untuk melihat perubahan di dunia dan itu dengan melakukannya sendiri," tuturnya pada Lonely Planet Travel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 3 halaman

1. Harapan Florance

Florence mengungkapkan harapannya agar dengan adanya museum vagina ini, masyarakat lebih paham dan lebih mengetahui alat vital perempuan tersebut dan tidak merasa malu dengan adanya museum vagina ini.

"Aku berharap masyarakat bisa merasakan bahwa, vagina, vulva dan anatomi gynaecology bukanlah sesuatu yang memalukan," tuturnya.

3 dari 3 halaman

2. Tujuan Dibangunnya Museum Vagina

Dalam wawancaranya dengan Lonely Planet, Florence mengungkapkan tujuannya membangun museum vagina ini. ia mengatakan bahwa, tujuan utamanya dalam membangun museum tersebut adalah uuntuk menghilangkan stigma dan mitos di masyarakat mengenai alat vital perempuan.

"Tujuan utama dari museum ini adalah, menghilangkan stigma untuk bagian tubuh ini," tuturnya lagi.

 

Penulis: Natania Longdong

Universitas Esa Unggul