Liputan6.com, Jakarta - Berada atau dekat dengan individu yang suka marah-marah tentu sangat menyebalkan, bukan? Selain membuat jengkel, individu pemarah juga akan membuat orang-orang di sekitarnya pusing dan stres.
Baca Juga
Advertisement
Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa wanita yang pemarah cenderung lebih pintar. Dalam hasil penelitian, marah berbeda dengan jenis emosi negatif lainnya. Rasa marah bisa memantik rasa percaya diri tinggi, khususnya kecerdasan.
Sifat pemarah ternyata memiliki banyak keuntungan. Penasaran apa saja? Berikut penjelasannya seperti dilansir Brightside, Rabu (22/1/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih Cerdas
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Universitas New South Wales dan Universitas Stanford menyimpulkan bahwa perempuan pemarah biasanya lebih cerdas.
Hasilnya didasarkan pada fakta bahwa ketika perempuan menjadi marah, mereka tidak hanya membuat keputusan yang lebih baik, tapi juga menunjukkan memori yang lebih akut untuk mengambil fakta dan detail dari pikiran mereka.
Watak yang buruk ditandai oleh kenegatifan mental, yang membuat orang lebih sadar akan lingkungannya. Inilah sebabnya ketika seorang perempuan marah, dia cenderung fokus dan punya alasan tentang apa yang dia lihat, pikirkan, dan lakukan pada saat itu.
Perempuan temperamental tentu memiliki mood buruk yang mendasari konstan dalam kepribadian mereka yang memungkinkan mereka untuk membayar lebih banyak perhatian dan menjadi lebih pintar tentang berbagai bidang dalam kehidupan mereka.
Saat perlu membuat keputusan penting atau memberikan solusi untuk masalah profesional, sosial atau bisnis yang sulit, mereka akan membuat analisis dengan kepala dingin, alih-alih menggunakan penalaran sentimental.
Advertisement
Lebih Impulsif
Studi ini juga melihat bagaimana individu pemarah menghadapi situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan cepat. Studi ini juga menemukan bahwa mereka memiliki keuntungan yang baik, yakni lebih kreatif.
Namun, ini mungkin tidak ada gunanya jika mereka terlalu bahagia, karena keceriaan itu biasanya membuat mereka membuat keputusan implusif dan ceroboh yang tidak dipikirkan dengan baik.
Pada akhirnya, ini bisa menyebabkan pengambilan keputusan buruk yang bisa menimbulkan konsekuensi negatif, bahkan dalam beberapa kasus akan berakibat fatal.
Watak Buruk Bermanfaat, tapi Bisa Merusak
Selain memiliki keterampilan analisis dan penilaian yang lebih baik, individu pemarah cenderung mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang luar biasa, yang memungkinkan mereka mengelola tim lebih efektif. Namun, tidak semuanya merupakan nilai tambah.
Berada dalam keadaan marah dan negatif bisa membuat orang lebih stres dan bahkan membawa mereka ke kondisi yang mengkhawatirkan seperti depresi.
Inilah sebabnya mengapa para ahli yang melakukan penelitian merekomendasikan agar individu pemarah mencoba untuk menyeimbangkan emosi mereka, sehingga temperamen mereka tidak berakhir merusak kualitas hidup mereka.
Advertisement