Liputan6.com, Jakarta Menjadi hal umum ketika menemukan orang lanjut usia atau pensiunan melakukan pekerjaan kecil dan mudah. Pasalnya, hal ini membantu para lansia ini meningkatkan harga diri dan masih menjadi anggota masyarakat yang berharga.
Seorang warga Thailand bernama Palakorn Tesnam membagikan pertemuannya dengan seorang kakek berusia 81 tahun yang bekerja sebagai karyawan di sebuah pusat perbelanjaan. Kakek yang diketahui bernama Paman Pracha tersebut memulai percakapan dengan bertanya kepada Palakorn, apakah ia membutuhkan kereta belanja atau tidak. Tak berhenti sampai disitu, percakapan antara keduanya pun berlanjut.
Advertisement
Baca Juga
Palakorn bertanya kepadanya, mengapa ia masih bekerja di mal dengan usia yang sudah tak muda lagi. Jawaban singkat terlontar dari kakek tersebut, ia mengatakan masih perlu untuk menarh makanan di atas meja.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :
Selanjutnya
“Karena aku masih lapar, jadi aku tidak bisa berhenti bekerja. Setiap detik adalah uang. Sangat bagus bahwa manajer mengizinkan saya bekerja di sini,” kata Paman Pracha.
Setelah perbincangan panjang, diketahui kakek tersebut dulunya adalah CEO dari sebuah bisnis yang memiliki lebih dari 200 karyawan yang akhirnya tutup. Meski dulunya seorang CEO, ia mengungkapkan tak memiliki teman.
"Aku tidak punya teman sejati," ungkapnya.
"Tidak ada yang membantu saya ketika saya dalam kesulitan, jadi saya harus melakukan semuanya sendiri," katanya, seraya menambahkan bahwa ia sekarang melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya sekarang sebagai asisten penjualan, yang membuatnya bahagia," lanjutnya.
Advertisement
Nasihat Sang Kakek
Sebelum Palakorn pergi meninggalkan toko tersebut, Paman Pracha memberinya sedikit nasihat.
"Jangan minum terlalu banyak, jangan merokok, dan jangan terlalu banyak minum soft drink itu," kata Paman Pracha kepadanya.
Kisah yang dibagikan di lama Facebook Panakorn tersebut akhirnya menyentuh para netizen yang membacanya. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang memuji Paman Pracha karena pemikiran positifnya dan terinspirasi karena masih tetap kuat bekerja meskipun usianya sudah tidak muda lagi.
Penulis: Ulya Kaltsum