Sukses

Minta Setop Kirim Sampah ke Indonesia, Bocah Gresik Surati PM Australia

Bocah 12 tahun ini mengaku prihatin dengan ekspor sampah-sampah plastik yang dilakukan oleh beberapa negara ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Nama Aeshnina Azzahra, remaja 12 tahun asal Gresik baru-baru ini mencuri perhatian publik Tanah Air. Jika anak seusianya masih sering menghabiskan waktu untuk bermain, Nina justru memiliki kepedulian yang besar terhadap lingkungan.

Nina mengaku prihatin dengan ekspor sampah-sampah plastik yang dilakukan oleh beberapa negara ke Indonesia. Berangkat dari keprihatinannya itu, Nina baru saja mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison.

Melalui surat tersebut Nina meminta PM Scott Morrison untuk menghentikan ekspor kertas limbah dan sampah plastik negaranya ke Indonesia.

 

Tak hanya Australia, Nina mengaku potongan-potongan sampah plastik yang dia temui di lingkungan tempat tinggalnya berasal dari Kanada, AS, Inggris, serta negara-negara maju lainnya.

"Berhentilah mengekspor campuran kertas bekas dengan sisa plastik ke Jawa Timur dan Indonesia. Tolong ambil kembali sampahmu dari Indonesia."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bertemu Dubes Jerman

Tak hanya kepada PM Morrison, Nina juga menulis surat kepada Kanselir Jerman, Angela Markel. Nina bahkan telah bertemu Dubes Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof, Selasa (21/1) siang di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Nina menyerahkan surat protes terkait impor plastik. Surat tersebut ditulis tangan beserta lebih dari 200 tanda tangan petisi teman-teman yang mendukungnya. Peter Schoof pun menyambut positif keinginan Nina yang ingin menyurati Angela Merkel.

“Nina menyerahkan surat untuk Kanselir Angela Merkel kepada saya, dengan senang hati akan saya kirimkan kepada Merkel,” papar Schoof dikutip dari DW Indonesia.