Sukses

Fantastis, Isi Goodie Bag Grammy Awards 2020 Senilai Rp 400 juta

Grammy Awards 2020 bukan hanya memberikan piala sebagai hadiahnya, melainkan juga goodie bag yang isinya mencapai ratusan juta rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Grammy Awards yang ke-62 baru saja diselenggarakan di Staples Center Los Angeles, Senin (27/1/2020) waktu setempat. Beberapa penyanyi di antaranya Lizzo, Ariana Grande, Lil Nas X dan John Legend diundang dalam acara bergengsi tersebut. 

Para pemenang dan tamu undangan bukan hanya mendapatkan piala, melainkan juga membawa pulang goodie bag yang ditaksir senilai Rp 400 juta.

Dalam goodie bag Grammy Awards 2020 tersebut berisi hadiah mewah, seperti spa selama seminggu, sampai alat pijat punggung listrik genggam. Selain itu, terdapat juga jaket puffer, kacamata hitam, bulu mata palsu, dan makeup CoverGirl.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Light Phone Jadi Hadiah yang Paling Mencolok

Di antara hadiah-hadiah yang sudah disebutkan, masih ada satu hadiah yang mencolok, yaitu light phone. Diketahui light phone tersebut belum ada di pasaran sampai Maret mendatang. Harga light phone pada goodie bag Grammy Awards 2020 diperkirakan senilai $ 350 atau setara dengan Rp 4 juta.

Tak ketinggalan, isi dalam goodie bag Grammy Awards 2020 terdapat perangkat meditasi yang dapat memberikan umpan balik secara real time pada aktivitas otak, detak jantung, pernapasan, dan pada gerakan tubuh. Bukan hanya benda saja, di dalamnya juga terdapat makanan ringan mulai dari macarons hingga cheddar crackers.

 

3 dari 3 halaman

Terdapat 67 Produk

Deretan hadiah lainnya adalah masker wajah, jubah kimono sutra sensuous seharga $ 198 atau setara dengan Rp 2 juta, dan terdapat Grosse Japan knecklace senilai $ 439 atau hampir Rp 6 juta. Dalam goodie bag tersebut dikabarkan terdapat 67 produk.

Grammy Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh National Academy of Recording Arts and Sciences di Amerika Serikat untuk prestasi dalam industri musik. Grammy Awards pertama kali diselenggarakan pada 1959.

Penulis: 

Ulya Kaltsum