Sukses

Universitas Ternama di India Ajarkan Mata Kuliah Tentang Hantu

Mata kuliah bersertifikasi ini akan mengajar para dokter bagaimana menangani orang yang mengaku melihat atau dirasuki oleh hantu.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu universitas ternama di India, Universitas Banaras Hindu, mencuri perhatian publik. Bagaimana tidak, universitas yang terletak di bagian Utara kota Varansi ini akan menawarkan mata kuliah yang berkaitan dengan hantu.

Melansir dari BBC, Rabu (29/1/2020), pihak universitas mengatakan bahwa studi ini akan berfokus pada gangguan Psikosomatik yang diyakini berkaitan dengan kejadian di luar nalar (paranormal).

Mata kuliah bersertifikasi ini akan mengajar para dokter bagaimana menangani orang yang mengaku melihat atau dirasuki oleh hantu. Mata kuliah ini akan dilakukan oleh fakultas Ayurveda, yang merupakan sistem pengobatan dan penyembuhan versi Hindu kuno dan berjalan selama enam bulan.

"Bhoot Vidya, utamanya berurusan dengan gangguan psikosomatis, penyakit yang disebabkan oleh alasan yang tidak diketahui dan penyakit pikiran atau kondisi psikis," jelas Yamini Bhushan Tripathi, dekan fakultas Ayurveda.

Dia menambahkan bahwa Universitas Banaras Hindu adalah universitas pertama di India yang menawarkan mata kuliah tentang "pengobatan ayurvedic, untuk mengobati penyakit terkait hantu.”

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Erat kaitannya dengan penyakit mental

Terapi ayurvedic ini umumnya meliputi pengobatan herbal, perubahan pola makan, pijat, pernapasan, dan bentuk olahraga lainnya.

Berdasarkan sebuah studi tahun 2016, oleh Institut Nasional Kesehatan Mental dan Neuroscience (Nimhans), hampir 14% orang India mengalami sakit mental. Setahun kemudian, pada 2017 WHO memperkirakan bahwa 20% orang India mungkin pernah mengalami depresi dalam hidup mereka.

Kurangnya ahli dalam masalah kesehatan mental juga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, karena stigma sosial yang meluas, hanya sedikit yang mencari bantuan dari para ahli.

Terlebih lagi mayoritas orang India, terutama mereka yang kurang mampu dan tinggal di pedesaan lebih memilih mengunjungi dukun dengan harapan bahwa mereka akan membantu menyembuhkan penyakit mental mereka.