Sukses

Menikah 10 Menit, Dokter Ini Kembali Bertugas Rawat Pasien Virus Corona

Usai melakukan prosesi pernikahan, dokter ini segera bergegas untuk kembali ke rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Hari pernikahan nampaknya menjadi hari yang paling diimpikan oleh semua pasangan. Prosesi pernikahan biasanya dilakukan dengan khidmat dan dihadiri oleh sanak saudara dan kerabat kedua mempelai.

Usai prosesi dilakukan mempelai pengantin akan menghabiskan waktu bersama para tamu yang hadir. Namun berbeda dengan seorang dokter di China ini.

Dikutip dari China Times, seorang dokter di China hanya meluangkan waktunya 10 menit saja untuk menjalani prosesi janji pernikahan dan segera kembali ke rumah sakit untuk kembali merawat korban virus Corona.

Pernikahan tersebut digelar Kamis (30/1) lalu di kota Heze, Shandong China dan hanya dihadiri oleh lima orang. Dokter yang tak disebutkan identitasnya ini harus rela meninggalkan sang istri yang baru saja dinikahinya demi para korban virus Corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Sempat ingin ditunda

Sang mempelai wanita mengatakan bahwa sang suami langsung bergegas kembali ke rumah sakit sesaat setelah prosesi pernikahan dilakukan. Dia bahkan tak memiliki waktu untuk makan bersamanya.

Awalnya pernikahan yang telah ditetapkan akan berlangsung pada 31 Januari 2020 tersebut ingin ditunda sementara waktu karena merebaknya virus Corona. Namun kedua orangtua dari masing-masing mempelai mengatakan bahwa pernikahan tersebut harus tetap berlangsung.

Keduanya pun memutuskan untuk menggelar pernikahan yang sangat sederhana. Mereka bahkan tak mengundang sanak saudara dan kerabat untuk mengurangi risiko terjangkitnya virus Corona.

3 dari 3 halaman

Virus corona telah menginfeksi ribuan jiwa

Sebelumnya virus Corona yang berasal dari Wuhan, China, telah merebak di beberapa negara di dunia. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) telah melaporkan pada Senin 3 Januari 2020 bahwa jumlah total orang yang terinfeksi akibat wabah Virus Corona China, kini telah melewati angka 17.200 secara nasional dengan 2.829 kasus yang baru dikonfirmasi. Sementara ada 57 kasus kematian baru akibat virus tersebut dan semuanya di Provinsi Hubei.