Sukses

Pakai Earphone Berjam-jam Tanpa Henti, Gadis Ini Alami Tuli Mendadak

Seorang wanita berusia 28 tahun mengalami gangguan pendengaran karena terlalu lama menggunakan earphone.

Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, individu lebih suka mendengarkan musik menggunakan earphone. Tak jarang pula yang menggunakan earphone hingga ingin tidur. Namun, kebiasaan menggunakan earphone terlalu lama juga bisa berdampak negatif buat kesehatanmu. Mulai dari bisa mencuci otak sampai menganggu pendengaran.

Seorang wanita berusia 28 tahun mengalami gangguan pendengaran karena terlalu lama menggunakan earphone. Ia mengalami tuli pada satu telinganya. Hal ini bermula ketika ia memakai earphone selama berjam-jam dan memiliki kebiasaan buruk, yaitu begadang.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Alami Tuli Mendadak

Kisahnya bermula ketika Xiao Jing, perempuan asal Taiwan ini sedang menonton serial drama untuk menghilangkan stres setelah bekerja. Ia selalu menonton drama dan menggunakan earphone di telinganya saat perjalanan pulang dari tempat kerja hingga ke rumah.

Setelah sebulan rutin melakukan kebiasaan tersebut, ia baru menyadari bahwa tak bisa mendengar suara dari telinga sebelah kirinya. Ia sampai mengganti earphone yang ia gunakan sebanyak dua kali untuk memastikan terkait pendengarannya. Namun, kondisinya masih sama bahwa ia tak bisa mendengar apa pun dari telinga kirinya.

Menyadari masalah tersebut bukan datang dari earphone-nya, ia pun langsung mencari perawatan medis. Hasilnya, dokter mendiagnosis dirinya dengan gangguan pendengaran sensorineural mendadak, atau biasa disebut sebagai tuli mendadak.

3 dari 3 halaman

Atur Jadwal Tidur dengan Benar

Beruntung Xiao Jing segera pergi ke dokter. Pasalnya, hal tersebut dapat membuat telinga kirinya tak dapat mendengar lagi. Dokter pun memberinya perawatan dan pendengaran di telinga kirinya 80% telah kembali.

Penyebab 'tuli mendadak' bisa berkaitan dengan stres, infeksi virus, autoimun, obat-obatan, trauma, dan tumor. 'Tuli mendadak' bisa dialami oleh siapa saja. Mereka yang telah didiagnosis penyakit ini harus mengatur jadwal tidur dengan benar agar tak terjadi lagi.

Penulis: 

Ulya Kaltsum