Liputan6.com, Jakarta - Semua orang berharap dapat tidur nyenyak selama delapan jam tiap malam. Tapi, ada orang-orang yang harus lembur bekerja yang tak akan mendapatkan kemewahan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, usaha Anda menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga begadang bukanlah keputusan bijak. Begadang bisa berdampak besar pada kesehatan Anda.
Berikut 10 hal yang terjadi pada tubuh Anda bila sering begadang seperti dilansir dari Bestlife.
1. Makan lebih banyak
Bagi yang terbiasa terbangun hingga larut malam, seringkali sulit untuk menahan godaan untuk makan sesuatu. Di sisi lain, analisis tahun 2016 dari 17 studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang tak bisa istirahat penuh pada malam hari, akan makan rata-rata 385 kalori lebih banyak pada hari berikutnya ketimbang yang tidur delapan jam.
Â
2. Berat badan bertambah
Kalori ekstra yang Anda konsumsi karena kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dalam jangka panjang. Sebuah penelitian tahun 2006 terhadap 68.000 wanita yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menemukan bahwa mereka yang tidur lima jam atau kurang berat badannya bertambah 1,2 kilogram lebih ketimbang yang tidur nyenyak tiap malam.
Â
Advertisement
3. Risiko diabetes meningkat
Ketika tubuh Anda hanya mendapat sedikit tidur, itu akan mengimbanginya dengan mengeluarkan hormon stres tingkat tinggi seperti kortisol untuk membuat Anda tetap waspada. Menurut studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, ini dapat membuat Anda kurang sensitif terhadap efek insulin. Seiring waktu, ini menyebabkan penumpukan glukosa dalam aliran darah Anda sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Â
4. Mempertaruhkan kesehatan jantung
Studi tahun 2010 pada kurang tidur dan kesehatan jantung yang diterbitkan dalam jurnal Current Cardiology Reviews menyimpulkan bahwa begadang dan tidur lima jam atau kurang secara langsung berkorelasi terhadap peningkatan risiko hipertensi dan jantung koroner.
Â
Advertisement
5. Otak Anda melemah
Ketika Anda begadang, otak akan kesulitan melacak informasi yang diterimanya. Pada 2017, peneliti di University of California menguji efek kantuk pada fungsi kognitif, mereka menemukan bahwa ketika subjek dilarang tidur, neuron mengalami kesulitan berkomunikasi. Neuron-neuron yang salah sasaran ini diterjemahkan ke dalam kemampuan yang berkurang untuk mengkategorikan gambar dan mengingat ingatan.
Â
6. Lebih rentan terhadap alzheimer
Saat seseorang terkena Alzheimer, protein yang dikenal sebagai amiloid-beta menumpuk di otak dan mengganggu fungsi sel. Hanya satu malam begadang dapat secara signifikan meningkatkan kadar amiloid-beta di otak, yang berarti kurang tidur secara kronis dapat merusak fungsi kognitif dari waktu ke waktu.
Â
Advertisement
7. Sistem kekebalan melemah
Saat tubuh tak cukup tidur karena terjaga sepanjang malam, sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Itu karena sistem yang terlibat dalam sirkulasi sel darah putih menjadi terganggu ketika Anda belum cukup istirahat. Padahal sel darah putih inilah yang membantu Anda menangkal infeksi dan penyakit.
Â
8. Kehilangan libido
Bagi pria, kurang tidur akan memengaruhi hormon testosteronnya. Hormon ini mengatur energi dan gairah, dan levelnya menurun secara signifikan ketika kurang tidur.
Sementara pada wanita, ini semua tentang bagaimana emosi mereka. Kurang tidur menghasilkan tingkat energi yang makin menipis dan peningkatan sifat mudah marah.
Â
Advertisement
9. Keseimbangan tubuh terganggu
Studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan tidak cukup tidur dapat menyebabkan keseimbangan tubuh terhambat. Sistem saraf pusat (SSP) Anda perlu istirahat yang cukup agar berfungsi dengan baik. Tanpa SSP, SSP tak dapat disinkronkan dengan proses fisiologis penting lainnya, seperti sistem visual. Akibatnya, Anda lebih mungkin tersandung saat berjalan setelah begadang.
Â
10. Refleks Melemah
Jika Anda pernah menghadapi situasi yang mengancam jiwa di mana Anda harus bertindak cepat, Anda pasti berharap tak begadang sebelumnya. Studi tahun 2000 yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Studies menemukan bahwa setelah 17 jam tanpa istirahat, Anda seolah-olah memiliki konsentrasi alkohol dalam darah 0,05 persen. Setelah 20-25 jam tanpa tidur, angka itu naik jadi 0,1 persen, itu jauh di atas batas mengemudi yang sah di Amerika Serikat.
Advertisement