Sukses

Perpaduan Budaya, Pengantin Muslim di Malaysia Gunakan Gaun Bercorak Cheongsam

Menikah di Sabah, Malaysia pengantin ini berhasil membuat tamu undangan terpesona karena memakai gaun dan tunik mirip cheongsam

Liputan6.com, Jakarta - Selain dekorasi gedung atau tempat pernikahan berlangsung, penampilan pengantin juga sangat menjadi sorotan tamu undangan. Dalam sebuah pesta pernikahan, tentunya setiap pasangan ingin penampilannya membuat tamu undangan pangling dan terkejut. Karena bagi mereka  pernikahan adalah peristiwa penting, dan hari bahagia mereka yang terlaksana sekali seumur hidup.

Malaysia terkenal dengan beragamnya budaya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari SinChew, ada sepasang pengantin muslim yang baru saja menikah dengan penampilan memukau. Mereka menggunakan gaun dan tunik dari China.

Pengantin pria bernama Mohd Shafik berasal dari Barba, Brunei, berusia 26 tahun, dan pengantin wanita, Nusa Fei Jia (Peng Meimei) berusia 22 tahun. Keduanya mengadakan upacara pernikahan Muslim di Pilgrimage Fund Hotel, Sabah, Malaysia pada tanggal 9 bulan ini. Ketika pasangan memasuki tempat dengan gaun merah yang indah, para penonton kagum.

Fotografer pernikahan Vencent Thiam mengunggah foto pernikahan ini di Facebook dengan kalimat: "Saya melihat ini di upacara pernikahan yang sepenuhnya Muslim, dan saya sangat tersentuh oleh upacara masuk. Cukup cantik. Dan hadirin bersorak keras. "

Postingan ini menarik 9.000 suka, lebih dari 400 komentar dan hampir 6.000 dibagikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

2 dari 3 halaman

Gaun Motif Dinding China dan Penyihir

Pasangan baru ini mengatakan dalam wawancara telepon dengan Harian Xing Zhou bahwa mereka menggunakan 3 set gaun pengantin. Set pertama adalah gaun Songket tradisional Melayu, set kedua adalah gaun naga dan phoenix China, dan set terakhir adalah gaya barat putih pakaian.

Shafiq mengatakan gaun pengantin yang menggunakan motif dinding China dan penyihir adalah gagasan bahwa mereka berdua datang, dan mendapatkan persetujuan dari para sesepuh.

"Ayah istri saya adalah seorang muslim China, ibunya adalah campuran etnis Tionghoa Bayao, dan saya Brunei, jadi itu adalah kombinasi yang sangat multikultural,” ujar Shafiq.

3 dari 3 halaman

Bertemu di Biro Dana Ziarah

Keduanya bertemu pada Januari tahun lalu saat bekerja di Biro Dana Ziarah. Shafiq adalah karyawan kontrak selama masa pelatihan dan Peng Meimei adalah pekerja magang. Setelah masa magang tiga bulan, keduanya secara resmi saling menghubungi, dan hubungan pasangan itu berkembang dengan mantap hingga ke pernikahan.

Penulis : 

Ayu Ester Simanjuntak