Sukses

Tunda Pernikahan Demi Rawat Pasien, Dokter Muda Malah Tewas karena Virus Corona

Sudah rela menunda pernikahannya demi menolong banyak orang, Peng meninggal dunia karena Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Korban semakin bertambah akibat Covid-19. Bukan hanya masyarakat biasa saja yang meninggal karena wabah penyakit ini melainkan para perawat dan dokter pun juga. Penyebarannya yang sangat cepat sehingga membutuhkan banyak ahli medis untuk menangani para pasien.

China kembali kehilangan dokter yang bekerja di garis depan untuk melawan Covid-19. Peng Yinhua, 29 tahun seorang dokter paru-paru dan perawatan kritis, meninggal dunia setelah terinveksi Covid-19. Ia meninggal di Rumah Sakit Rakyat Pertama, Distrik Jiangxia, Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah.

Menurut informasi yang dibagikan People’s Daily di laman Facebook, ia meninggal pada hari Kamis (20/02/2020), karena terinfeksi Covid-19. Padahal sebelumnya ia sudah menunda pernikahannya karena harus bertugas di garis depan, demi mengobati para pasien yang terjangkit wabah penyakit tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

2 dari 3 halaman

Tidak Seperti Pengantin Pria Lainnya

Tak hanya itu, ia tidak seperti mempelai pria yang lainnya. Peng tidak sempat untuk mempersiapkan acara pernikahannya. Bahkan dia juga tidak bisa menyebarkan undangan acaranya tersebut kepada saudara dan kerabat karena harus menolong banyak orang.

Covid-19 mengubah segala rencananya dalam hidupnya. Pernikahan yang seharusnya dilaksanakan pada 1 Februari, harus tertunda karena wabah penyakit mematikan tersebut. Menurut laporan yang tertulis, ia juga tidak bisa menikmati Festival Musim Semi dengan tunangannya.

3 dari 3 halaman

Banyak yang Berduka

Peng dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari 2020 dan semakin hari keadaanya semakin memburuk. Tepat pada hari yang telah tentukan untuk melaksanakan pernikahan, ia harus dikirim ke unit rawat intensif.  Banyak warga China yang berduka akan kepergian dokter muda ini.

"Dia kuat dan optimis," kata seorang pasien di rumah sakit yang mengenalnya.

“Dia seharusnya memiliki masa depan dan kehidupan yang lebih baik. Saya benar-benar tidak ingin melihat dokter lain mati,” tulis seorang netizen di Weibo.

 

 

Penulis :

Ayu Ester Simanjuntak