Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang menunjukkan petugas medis memberi kejutan ulang tahun kepada seorang PDP Corona di kota Banjar menjadi viral.
Baca Juga
Advertisement
Gadis bernama Cinta Adhytia Wardani sebelumnya berstatus sebagai Pasien dalam Pengawasan (PDP) Corona dan telah menjalani perawatan selama 18 hari di ruang isolasi RSUD Kota Banjar.
Pada Minggu (12/4/2020), Cinta rupanya berulang tahun. Tentu Cinta tak bisa mendapatkan kejutan ulang tahun dari orang tersayangnya selama di dalam ruang isolasi.
Namun, para tim medis di rumah sakit tersebut pun melakukan hal yang membuat gadis 22 tahun tersebut menangis haru. Pasalnya mereka memberikan kejutan ulang tahun untuk Cinta.
Pada video yang diunggah di akun Facebook Cinta, terlihat beberapa tenaga medis memberikan kejutan sambil membawa sebuah kue yang dilengkapi dengan lilin. Cinta pun sempat menangis terharu namun sambil tersenyum bahagia.
“Terima Kasih Team Khusus COVID-19 Rsu Banjar Patroman, Saya smpe nangis kalian berhasil ngerjain saya wkwkwk Dan saya pulaaaang! Terima Kasih sudah Memberikn Saya kabar baik bahwa saya NEGATIVE COVID-19,” tulis Cinta.
Menangis haru
Tak hanya kue, rupanya tim medis juga memberikan “kado istimewa” kepada Cinta berupa hasil swab test yang menunjukkan bahwa Cinta telah negatif dari COVID-19.
Hal ini semakin melengkapi kebahagiaan Cinta. Pasalnya dengan begitu dia telah dinyatakan bisa pulang dan bertemu dengan keluarganya.
Advertisement
Videonya viral
Ungkapkan terima kasih
Cinta juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para medis yang merawatnya melalui sebuah video yang diunggahnya.
"Terimakasih dan penghargaan bagi semua perawat, baik yang di ruang isolasi maupun perawat di luar isolasi. Yang telah merawat saya sampai sembuh. Jangan terlalu memikirkan berita di luaran yang tidak menghargai dan mengapresiasi tugas perawat. Semoga bisa tetap memberikan pelayanan terbaik," kata Cinta.
Advertisement
Berbagai pengalaman di ruang isolasi
Di video lain, Cinta juga sempat berbagi pengalamannya menjadi pasien PDP COVID-19 dan beberapa hari menghabiskan waktunya di ruang isolasi.
"Rasanya dirawat di rumah sakit ya gitu kali ya, hanya bedanya ini di ruang isolasi. Ruangan tertutup, ruang gerak terbatas, tak bisa kemana-mana. Keluarga pun tak bisa nengok. Beruntung ada tim medis yang bisa menjadi keluarga, bisa bercanda, curhat. Terima kasih. Maaf juga kalau saya sering marah-marah. Terimakasih untuk perawat. Pak Feri, A Beni, A Danang, A Julis, A Roni OB yang sering jadi sasaran candaan," kata Cinta.