Liputan6.com, Jakarta Seorang bocah di Sragen baru-baru mencuri perhatian warganet. Bocah bernama Elvaretta Cicelyana Yocelyn atau yang akrab disapa Celyn sekilas nampak sama seperti bocah seusianya. Namun kalian akan takjub ketika mengetahui bahwa Celyn telah meraih lebih dari 700 piala dan hadiah dari beragam lomba yang diikutinya.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Solopos melalui Liputan6.com, Celyn yang tinggal di Perumahan Margoasri Karangmalang, Sragen, memiliki ratusan piala dari berbagai lomba yang diikutinya. Lomba yang diikuti Celyn kebanyakan dari bidang seni seperti menggambar dan mewarnai.
Selain piala, Celyn juga memiliki ratusan sertifikat atau penghargaan dan hadiah dari lomba-lomba yang diikutinya tersebut.
Rupanya Celyn telah mengikuti berbagai macam lomba sejak usianya masih berumur empat tahun. Lomba awal yang diikutinya berupa lomba foto. Namun, sejak duduk di Taman Kanak-kanak, Celyn mulai menekuni bakatnya dalam seni mewarnai dan menggambar.
Berbagi hadiah
Lantaran piala dan hadiah yang dimiliki sangat banyak, bocah Kelas III SDN 5 Plumbungan, Karangmalang, Sragen itu bahkan tak jarang membagikannya.
Dia membagikan ke temannya di sekolah, para anak-anak yatim piatu atau kurang mampu, dan anak teman orangtuanya saat berkunjung ke rumahnya. Bisa berbagi hadiah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi gadis yang sebenarnya pendiam itu
Advertisement
Pertama kali diketahui oleh sang ayah
Awalnya bakat Celyn diketahui oleh sang ayah, Joko Sunoto, yang juga guru Kelas V di SDN 5 Plumbungan. Joko lantas membimbing anak perempuannya itu hingga akhirnya bisa memenangi berbagai perlombangan tingkat kabupaten, soloraya, dan nasional. Hadiah uang pembinaan yang didapat Celyn selalu ditabung.
“Sekarang sudah terkumpul Rp80 juta. Uang itu mau dipakai buat beli mobil. Saya ingin punya mobil,” kata Celyn, dikutip Solopos.
Jadi guru di kelas
Tak cukup sampai di situ, Celyn juga mendapat kepercayaan para guru sebagai guru cilik untuk mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan di sekolahnya.
Setiap pekan ia mengajar tiga kali di kelas yang berbeda. Celyn pernah mengajar di Kelas III saat masih duduk di Kelas II. Dari sekian siswa SD itu, ada sejumlah siswa yang maju lomba menggambar dan mewarnai di SMK Kristen Sragen. Dua anak kelas III yang diajari Celyn berhasil membawa piala juara II dan III serta Celyn sendiri membawa piala juara I.
Advertisement
Selalu didukung sang ayah
Selama ikut lomba, rupanya Celyn pernah tidak mendapat juara. Namun hal tersebut nampaknya bukanlah masalah bagi Celyn. Bagi dia, ketika tak menang di lomba dianggap bukanlah rezekinya. Dari 700-an piala itu, 75% di antaranya merupakan piala juara I, sisanya juara II dan III.
Joko pun tak menyangka putrinya memiliki bakat terpendam itu. Ia selalu mendukung Celyn dan mengantarnya saat ikut lomba kemana-mana, seperti ke Jogja, Semarang, Jawa Timur, dan seputaran Soloraya.
“Saat mengajar di sekolah itu, ada siswa yang keberatan karena contoh gambar yang diberikan Celyn terlalu rumit dan detail. Saya terkesan saat ikut lomba tingkat nasional pada April 2019 lalu di Semarang. Waktunya hanya satu jam. Orang tua diberi jarak cukup jauh untuk melihat anaknya yang ikut lomba. Ya, degdegan juga dan akhirnya selesai. Celyn pun dapat juara I,” ujarnya.