6 Benda Terkutuk yang Bisa Bikin Bulu Kuduk Kontan Merinding

Di mesin pencarian cepat dunia maya seperti Google, dapat ditemukan gambar-gambar boneka menyeramkan seperti Annabelle atau boneka Robert berhantu. Bagi banyak orang ini adalah kisah modern yang begitu menakutkan.

Namun, reputasi menyeramkan sebelumnya dipegang oleh boneka Letta. Legenda mengatakan bahwa benda yang mengerikan ini dibuat untuk seorang anak kecil gipsi lebih dari 200 tahun lampau.

Sayangnya, bocah itu tewas dan jiwanya terperangkap selamanya di dalam boneka yang berpenampilan paling menyeramkan itu.

Kini, Letta dianggap sebagai benda terkutuk dan sekarang tinggal di Australia bersama pemiliknya, Kerry Walton.

Pohon tua bernama Oak ada di dekat desa Alton, Staffordshire, Inggris. Keberadaan pohon ini tidak diragukan lagi salah satu pohon dengan penampilan paling menakutkan yang pernah Anda lihat.

Tercakup dalam rantai besar, berkarat, sepertinya pohon itu pernah berkeliaran di sekitar hutan, 'membunuh' pengembara yang berani mengganggu kawasan itu.

Konon, banyak orang dibiarkan mati di pohon itu. Penduduk setempat membunuh seseorang yang dianggap melakukan kejahatan dengan merantai orang itu di pohon sampai meninggal.

Selain Letta, ada pula boneka Okiku. Hal yang membuat boneka ini aneh dan menyeramkan lantaran di bagian kepala tumbuh rambut.

Rambut yang tumbuh dari kepalanya itu benar-benar seperti rambut manusia.

Boneka ini, menurut legenda, dimiliki oleh seorang gadis kecil di pulau Jepang Hokkaido yang meninggal dan konon arwahnya ada di boneka itu.

'Okiku' kecil masih berada di sana, kemampuannya yang aneh untuk menumbuhkan rambut pada tampilan penuh kepada para penyembah dan pengunjung.

Hunian luas dengan lokasi strategis biasanya menjadi properti yang paling diburu para pengusaha. Namun hal tersebut tak berlaku untuk LaLaurie House, bangunan yang terletak di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, yang telah berusia hampir 200 tahun, tapi tetap kokoh berdiri setelah melalui sejumlah renovasi.

Maklum, rumah yang pernah ditempati sosialita Madame Delphine LaLaurie dan suaminya, Louis LaLaurie pada 1831 ini terkenal berhantu dan banyak menorehkan kisah menyeramkan. LaLaurie dan sang suami dikabarkan menyimpan dan menyiksa puluhan buruh secara kejam di dalam rumah tersebut.

Pada 1834, rumah LaLaurie mengalami kebakaran hebat. Puluhan budak meninggal dunia dengan keadaan yang mengenaskan dalam tragedi kebakaran tersebut. Hingga hari ini, setiap orang yang memasuki rumah tersebut mengaku pernah mendengar suara teriakan dan sosok bayangan berjalan mondar-mandir di balkon.

Kita semua tak menginginkan perabotan kamar anak-anak kita dihuni oleh hantu. Tetapi hal ini malah terjadi pada keluarga Tallman dari Winconsin, Amerika Serikat.

Begitu mereka membeli tempat tidur susun untuk anak-anak mereka, tiba-tiba ada banyak hal aneh yang mereka temukan.

Wanita tua bermata api kerap menampakkan dirinya pada anak-anak Tallman. Radio menyala sendiri dan pintu kamar terbuka dan tertutup sendiri adalah salah satu contoh kehadiran makhluk halus tersebut.

Keluarga Tallman sudah tak tahan lagi. Mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah yang sudah dipenuhi hantu tersebut. Tentunya desas-desus rumah ranjang dan rumah berhantu tersebut telah tersebar di kota tersebut.

Keluarga Tallman pun kabarnya telah menghancurkan tempat tidur tersebut dengan cara dibakar. Mulanya mereka menganggap ranjang itu tak akan muncul kembali. Hingga rumah tersebut telah dihuni kembali oleh orang lain. Kabarnya benda terkutuk itu masih utuh dan tak ada bekas bakaran sama sekali.

Ayah Anna Baker tak menginginkan anaknya menikah dengan tukang besi. Sebab, ia merasa pria tersebut tak pantas untuk keluarganya yang masuk dalam kategori keluarga berada.

Namun, Anna tetap bertekad untuk menikahi pria yang ia cintai dan membeli gaun pengantin tercantik yang pernah ia temui. Tetapi sang ayah berhasil mencegah pernikahan Anna dan menyuruh gadis lain untuk mengenakan gaunnya.

Anna tak jadi menikah, menua dan meninggal dunia. Karena hal tersebut ia tak pernah menikah.

Diceritakan, para pelayan yang bekerja di rumahnya sering melihat sesosok perempuan yang menari dalam balutan gaun tersebut. Bertahun-tahun kemudian, rumah tersebut menjadi Baker Mansion Museum dan gaun kepunyaan Anna dipajang dalam kota kaca di kamarnya.

Penjaga museum juga kerap melihat seorang wanita menari-nari menggunakan gaun tersebut. Berayun dari sisi kanan ke sisi kiri seolah-olah tengah menikmati irama musik.

Apakah semangat Anna Baker terjebak dalam kisah gaun pengantin yang ia gunakan? Jika demikian, maka gaun pengantin tersebut akan selalu ada pada bayang-bayang Anna Baker.

(Teddy Tri Setio Berty/Tanti Yulianingsih)