Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup masyarakat modern yang lebih banyak duduk, terlebih di kantor, mendatangkan bahaya bagi kesehatan. Duduk terlalu lama diketahui menyebabkan banyak masalah seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan yang tak banyak diketahui orang: dead butt syndrome.Â
Baca Juga
Advertisement
Ini merupakan kondisi di mana otot-otot bokong rusak dan memengaruhi punggung, lutut, serta bagian tubuh lainnya. Lalu apa sebenarnya dead butt syndrome atau dapat dikenal pula sebagai amnesia gluteal ini?
Melansir dari Brightside, ini dia penjelasannya.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bahayanya duduk berjam-jam
Seperti yang diketahui, sebagian besar datang begitu saja tidak peduli seberapa banyak berolahraga setiap hari.
Sayangnya, di atas semua kondisi kronis ini, duduk berjam-jam juga bisa menjadi penyebab ketidaknyamanan yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dan semuanya dimulai dari bokong dan sesuatu yang disebut dead butt syndrome.Â
Advertisement
Otot bokong tak berfungsi dengan baik
Amnesia gluteal atau dead butt syndrome adalah suatu sindrom yang menyebabkan otot-otot bokong berhenti berfungsi dengan baik.
Ketika kita tetap duduk terlalu lama, otot-otot ini menjadi pasif dan membuat bagian tubuh lain semacam "lupa" bagaimana mengaktifkannya. Sepertinya nama "gluteal amnesia".
Harus sering menggerakkan otot bokong
Ini mungkin tampak tidak terlalu buruk, Anda mungkin berpikir itu tak bermasalah. Pada kenyataannya, itu sangat bermasalah. Otot-otot bokong adalah salah satu di antara otot-otot terbesar di tubuh dan karenanya digunakan dalam sebagian besar gerakan yang kita lakukan.
Ketika mereka tidak bekerja, otot-otot lain yang tidak memiliki kekuatan yang sama dan bagian-bagian lain dari tubuh, seperti lutut dan punggung kita, harus mengambil bagian juga.
Â
Advertisement
Sakit di pinggul
Orang yang menderita kondisi ini mengatakan bahwa setelah berjam-jam duduk, pantat mereka terasa mati rasa dan bahkan sakit. Mereka juga melaporkan merasakan sakit di punggung bawah, pinggul, atau bahkan lutut.
Jika Anda curiga Anda menderita dead butt syndrome, tetapi masih belum yakin apakah Anda benar-benar memilikinya, hal pertama yang perlu diingat adalah Anda harus pergi ke dokter untuk didiagnosis dengan benar.
Â
(Teddy Tri Setio Berty)