Sukses

Potret Haru Pria Panjat Dinding RS Demi Tunggui Ibunya yang Terinfeksi Corona

Pria ini rela memanjat jendela rumah sakit untuk memastikan bahwa ibunya, yang terinfeksi Covid-19 mendapatkan perawatan sebaik mungkin.

Liputan6.com, Palestine - Langkah pemerintah di berbagai negara yang membuat kebijakan social distancing atau menjaga jarak antar satu dengan yang lain menjadi hal paling penting dilakukan dalam situasi pandemi Corona atau Covid-19.

Social distancing juga membuat individu tidak bisa bertemu bahkan berkumpul dengan jarak dekat. Hal tersebut pun dirasakan seorang pria dari Hebron, Palestine.

Pria bernama Jihad Al-Suwaiti ini bahkan rela memanjat jendela rumah sakit untuk memastikan bahwa ibunya, yang terinfeksi Covid-19 mendapatkan perawatan sebaik mungkin.

Potret Suwaiti ketika mengunjungi ibunya dengan cara tak biasa tersebut pun diunggah pemilik akun Twitter @Daniasalem0. Dalam unggahannya, terlihat Suwaiti duduk di dekat jendela rumah sakit sambil memandangi ibunya yang berada dalam ruangan.

"Dia memanjat dinding untuk memungkinkannya memantau ibunya yang berada di lantai dua rumah sakit ini," kata seorang staf rumah sakit seperti dilaporkan media lokal Al Araby.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Selalu Temani Ibunya

Melansir dari Astro Awani, Rabu (22/7/2020), pria berumur 30 tahun ini dilaporkan berada di sana selama berjam-jam setiap hari, sampai ibunya, Rasma Salama, menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dia menghabiskan sebagian besar harinya di sana, mengamati kondisi ibunya dari luar jendela sampai dia yakin ibunya terlelap tidur baru ia turun," lanjut staf rumah sakit.

 

3 dari 4 halaman

Dekat dengan Ibunya

Kakak Suwaiti, Rasmi, mengatakan bahwa meski dilarang melakukannya oleh rumah sakit karena alasan keamanan, tapi saudaranya tetap keras kepala.

"Suwaiti adalah anak bungsu dan memang dekat dengan ibu, apalagi setelah kematian ayah kita 15 tahun allu," kata Rasmi.

 

4 dari 4 halaman

Idap Leukimia Sebelum Terinfeksi Covid-19

Sebelumnya, ibu mereka mengidap leukimia dan didiagnosis terinfeksi Covid-19 beberapa minggu lalu.

Namun, kondisinya semakin memburuk hingga menghembuskan nafas terakhir pada Kamis lalu. Ketika diberitahu tentang kematian ibunya, Suwaiti marah dan tidak percaya.

"Tapi sekarang dia sepertinya bisa menerima pernyataan itu," lanjut Rasmi.