Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menyebabkan disrupsi ke berbagai sektor. Mulai dari sektor bisnis sampai sektor pendidikan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu yang terkena dampak adanya virus Corona adalah perubahan kebijakan pendidikan. Kini, kegiatan belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka. Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan sebagai upaya untuk menjaga jarak sosial.
Dalam pelaksanaan belajar online di rumah tentu memerlukan ponsel dan internet. Mirisnya, tak semua wali murid memiliki akses internet bahkan ponsel untuk bisa mengikuti kebijakan tersebut.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
Bingung pendidikan anaknya terhenti karena sekolah ditutup
Seperti kisah seorang ayah yang rela menjual satu-satunya sapi miliknya untuk membeli ponsel agar putrinya bisa mengikuti ujian online. Kuldip Kumar, ayah dari dua orang anak yang tinggal di Jwalamukhi, Distrik Kangra, India terpaksa menjual sapinya untuk proses belajar kedua anaknya.
Kumar sempat bingung karena pendidikan sang anak yang terhenti akibat Covid-19. Ia mengaku sekolah ditutup dan kedua anaknya kesulitan untuk menghadiri kelas online karena tak memiliki ponsel.
Ravinder ji. Can you please share his details. https://t.co/dsKG4eCAmw
— sonu sood (@SonuSood) July 23, 2020
Advertisement
Kumar hanya bergantung pada hewan ternaknya
Sejak diberlakukannya lockdown di India, beberapa waktu lalu, Kumar hanya dapat bergantung dengan berternak sapi di daerahnya. Selain itu, tampak dari foto yang diunggah di Twitter kondisi rumah Kumar yang tak layak sebagai tempat tinggal.
Meskipun begitu, Kumar tetap mementingkan pendidikan kedua anaknya yang saat ini tengah duduk di kelas 4 dan 2 sekolah dasar. Sebelumnya, Kumar sempat mencoba meminjam uang ke salah satu bank di daerahnya sebesar 6.000 rupee. Namun, karena kondisi ekonominya yang tak memungkinkan, permintaannya ditolak.
Â
Sapinya telah terjual dengan harga lebih dari Rp 1 juta
Karena tak memiliki pilihan lain, ia menjual satu-satunya sapi yang miliknya. Sapi tersebut berhasil terjual dengan harga Rs 6 ribu atau sekitar lebih dari Rp 1 juta.
Sejak diunggah ke media sosial Twitter, kisah Kumar pun menjadi viral dan menarik perhatian warganet. Hingga kini, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 15 ribu pengguna Twitter.
Advertisement