Liputan6.com, Jakarta Anjuran untuk lebih banyak berdiam di rumah selama pandemi virus Corona membuat mayoritas orang lebih banyak memanfaatkan internet. Menonton streaming, belanja, atau bahkan bermain gim online pun menjadi beberapa pilihan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa layanan streaming tersebut yang berbayar sehingga butuh pengendalian diri saat menggunakannya. Jangan sampai Anda mengalami apa yang terjadi pada kisah berikut ini.
Melansir dari World of Buzz, seorang remaja pria di Amerika Serikat tanpa sadar telah menghabiskan hampir 20 ribu dolar AS atau sekitar lebih dari 290 juta rupiah untuk platform streaming video bernama Twitch. Sang ibu pun meminta nasihat bagaimana mengatasi tagihannya lewat Reddit.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Curhat di Reddit
Sang ibu yang memilih untuk tetap anonim mengatakan pada Dot Esports bahwa anak remajanya menghabiskan tagihan nyaris 20 ribu dolar AS dengan kartu debit antara 14-30 Juni. Dia telah menyebutkan bahwa dia mencoba mendapatkan kembali uangnya tapi tak berhasil.
"Anak saya menghabiskan hampir 20 dolar ribu AS menggunakan kartu debit untuk berlangganan dan sumbangan di Twitch. Ia menggunakan rekening bank saya tanpa sepengetahuan dan izin saya. Penghematan bertahun-tahun hilang dalam 17 hari."
"Tak ada respons dari layanan pelanggan dalam lebih dari 2 minggu, tak ada respons resmi dari CEO atau Amazon. Apakah ada yang tahu bagaimana cara saya mendapatkan uang kembali atau direspons oleh mereka?"
Â
Advertisement
Nyaris pingsan
Dia mengatakan bahwa begitu dia melihat rekening banknya, dia nyaris pingsan.
"Aku menangis pada awalnya. Tak percaya dia bisa melakukan itu."
Putranya diberi kartu debit sehingga dapat membeli makan siang sekolahnya. Sang ibu yakin putranya mengetahui password-nya saat dia mentransfer sejumlah uang di dekat putranya.
Â
Putranya mengaku tak sadar
Saat ditanya, putranya mengatakan bahwa dia sadar telah menghabiskan banyak uang tapi terkejut ketika melihat totalnya. Karena dia hanya memeriksa saldonya dua kali sebulan saat membayar tagihan, dia terlambat melihat transaksi yang dilakukan oleh anaknya.
Setelah mengetahui itu, dia minta bank untuk membekukan rekening mereka serta kartu debit putranya. Bank telah mengatakan padanya bahwa mereka tak bisa membantu kecuali wanita itu mengajukan terhadap putranya karena ini bisa dianggap "penipuan pertemanan."
Â
Advertisement
Keluhannya tak ditanggapi
Wanita itu telah berusaha menjangkau semua layanan streaming yang dilakukan oleh anaknya tapi hanya mendapat balasan dua darinya. Pada akhirnya, wanita itu mengaku bahwa dia terlalu fokus bekerja dan tak menaruh perhatian pada apa yang dilakukan oleh putranya.
Kini dia akan berusaha mencari tahu mengapa putranya melakukan itu dan memastikan itu satu-satunya kesalahan terbesar yang dibuat oleh putranya seumur hidup.