5 Ramalan Sejarah Orang Terkenal Ini Terbukti Akurat di Masa Depan

Mark Twain lahir pada 30 November 1835, tepat dua minggu setelah kemunculan Komet Halley. Pada tahun 1906, ia menulis otobiografinya di North American Review di mana ia menulis "Saya datang dengan Komet Halley pada 1835. Itu akan datang lagi tahun depan dan saya berharap pergi dengannya. Ini akan menjadi kekecewaan terbesar dalam hidup saya jika saya tak pergi dengan Komet Halley."

Seperti yang ia prediksi, dia meninggal karena serangan jantung pada 21 April 1909, sehari setelah Komet Halley kembali melewati Bumi.

Pada tahun 1863, Jules Verne menulis Paris di abad ke-20 , yang meramalkan dunia pencakar langit kaca, kereta api kecepatan tinggi, mobil bertenaga gas, kalkulator, kota dengan lift, dan jaringan komunikasi di seluruh dunia. Penerbitnya sempat menolaknya karena dia merasa itu terlalu sulit dipercaya.

Selama 126 tahun, naskah itu berada di brankas kosong dan ditemukan kembali oleh cicit Verne pada 1989. Deskripsi Verne di novel itu ternyata sangat akurat dan terperinci tentang bagaimana abad ke-20 kenyataannya.

Pada tahun 1952, Wernher von Braun menulis sebuah buku berjudul The Mars Project yang membayangkan bahwa peradaban di Mars akan dipimpin oleh orang yang disebut "Elon." Di masa kini, investor, insinyur, dan penemu Elon Musk adalah CEO dari perusahaan SpaceX yang berupaya memungkinkan kolonisasi manusia di Mars.

Menjelang akhir abad ke-19, Nikola Tesla mengusulkan sistem pengiriman tenaga listrik dan telekomunikasi yang dapat memungkinkan transmisi energi listrik tanpa kabel. Pada tahun 1909, ia meramalkan internet di masa depan dengan kalimat: "Akan ada masa misalnya, bagi seorang pengusaha di New York untuk mendikte instruksi dan membuat mereka muncul secara lisan di London atau tempat lain."

"Dia dapat menelepon dari mejanya dan berbicaranya dengan pelanggan telepon di dunia. Anda hanya perlu membawa instrumen murah yang tak lebih besar dari arloji yang memungkinkan pembawanya mendengar di mana saja, di laut atau darat. Seseorang dapat mengirimkan pidato atau lagu ke bagian paling ujung dunia."

Pada tahun 1838, Edgar Allen Poe menulis sebuah novel tentang kapal karam di mana tiga orang yang selamat memakan orang yang selamat keempat, seorang bocah kabin bernama Richard Parker. Pada tahun 1884, ada kapal karam yang sebenarnya, di mana tiga orang yang selamat memakan orang yang selamat keempat, yang juga seorang bocah kabin bernama Richard Parker.