Sukses

Kerap Diabaikan, Ternyata Ini 5 Dampak Buruk Terlalu Sering Rebahan

Berikut ini beberapa dampak buruk yang bisa mengintai jika kalian terlalu sering rebahan dan malas gerak.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 mengharuskan kita untuk menghabiskan waktu di rumah saja. Hal ini tentu saja untuk meminimalisir penularan virus Covid-19. Kebijakan untuk berdiam diri di rumah pun disampaikan langsung oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat.

Tak heran tentu beberapa bulan belakangan kalian lebih banyak menghabiskan waktu di rumah kan? Tapi ada baiknya kalian tetap melakukan banyak aktivitas meski hanya berdiam diri di rumah ya.

Jangan sampai kalian hanya menghabiskan waktu dengan rebahan saja di rumah. Pasalnya ternyata terlalu sering rebahan bisa berdampak buruk pada kesehatan loh. Nah, berikut ini beberapa dampak buruk yang bisa mengintai jika kalian terlalu sering rebahan dikutip dari berbagai sumber:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Fungsi otak menurun

Dampak buruk pertama dari seringnya rebahan atau jarang melakukan aktivitas fisik adalah menurunnya fungsi otak. Ya, kalian yang terbiasa malas gerak cenderung akan lebih mudah mengalami berbagai gangguan fungsi kognitif dalam jangka panjang. Aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah yang penuh oksigen menuju otak serta memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai rusak.

 

3 dari 6 halaman

Hilang fokus

Dampak selanjutnya, ketika kalian rebahan dalam posisi tengkurap dapat membuat paru-paru terhimpit, sehingga tubuh menerima kadar oksigen yang lebih sedikit dan membuat sirkulasi udara pada tubuh juga terganggu. Kurangnya oksigen yang diterima otak tersebut bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi.

4 dari 6 halaman

Diabetes

Menghabiskan banyak waktu dengan tiduran saja dapat menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah sehingga peluang terserang diabetes meningkat. Terlebih lagi jika diiringi dengan menikmati camilan yang tak sehat.

5 dari 6 halaman

Serangan jantung

Dampak buruk malas gerak untuk kesehatan berikutnya adalah dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik mampu mengurangi resiko stroke pada pria hingga 60%.

6 dari 6 halaman

Obesitas

Tentu banyak dari kalian yang mengalami kenaikan berat badan saat menjalani karantina mandiri di rumah selama pandemi bukan? Bisa jadi hal ini karena kalian kurang melakukan aktivitas fisik dan terlalu sering rebahan di rumah.