Sukses

Keren, Disney Ciptakan Kostum Halloween Ramah Penyandang Disabilitas

Disney telah meluncurkan berbagai kostum Halloween khusus penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Tradisi Halloween pada tanggal 31 Oktober biasa dirayakan oleh anak-anak di beberapa negara dengan memakai kostum. Biasanya pada saat itu, anak-anak saling berkunjung ke rumah tetangga untuk meminta permen atau cokelat sambil berkata “Trick or treat!” 

Disney telah mengambil langkah maju dengan meluncurkan rangkaian kostum adaptif dan sarung kursi roda pertama mereka. Kostum ini dapat dikenakan oleh anak-anak penyandang disabilitas saat Halloween. 

Dilansir dari Boredpanda, kostum baru rancangan Disney ini terinspirasi oleh kartun The Incredibles 2, Buzz Lightyear dan Cinderella. Jadi nantinya setiap anak saat Halloween dapat berubah menjadi beberapa karakter favorit mereka dengan kostum tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini:

2 dari 5 halaman

1. Kostum Cinderella Bak Putri Kerajaan Sesungguhnya

Berbicara tentang kostum halloween yang dibuat oleh Disney, pada bagian di belakang sepenuhnya terbuka untuk dipakai oleh pengguna kursi roda. Kemudian bagian belakang alat ini bisa dengan mudah diakses oleh pengguna kursi roda. 

 

3 dari 5 halaman

2. Kostum Buzz Lightyear Dirancang dengan Semirip Mungkin

“Imajinasi ruang angkasa Anda akan terbang secara tak terbatas dengan menggunakan kostum Buzz Lightyear," tulis Disney dalam deskripsi tersebut. 

 

4 dari 5 halaman

3. The Incredibles 2

Seketika kursi roda ini dapat berubah menjadi mobil yang super efisien yang dapat dipercaya. “Sarung kursi roda The Incredibles 2 ini akan mengubah Anda menjadi pahlawan super. Cocok untuk digunakan di sebagian besar kursi roda.

Cocok dengan kursi roda standar dengan 24 inci serta memiliki pipa yang mendukung skruktur tambahan.”  Demikian tulis Disney dalam deskripsi tersebut.

5 dari 5 halaman

5. Antusias Memakai Kostum Ramah Penyandang Disabilitas

Annie sangat bersyukur kepada Disney yang telah mewujudkan mimpinya untuk ikut Halloween tahun ini.

 

Penulis

Fayola Gishlaine

Universitas Multimedia