Liputan6.com, Jakarta Sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19, petugas medis kerapkali mendapat perlakuan yang sewenang-wenang dari warga setempat. Entah itu di lingkungan tempat tinggal petugas medis dan pasien positif. Alasan yang sering terucap karena takut tertular penyebaran virus corona.
Baca Juga
Advertisement
Tindak penolakan dan pengusiran dampak dari ketakutan warga yang berlebihan yang tak bijak. Tak hanya tenaga medis, petugas penguburan jenazah pasien COVID-19 pun tak luput dari korban amukan massa. Berbagai penolakan dari penduduk setempat turut menyelimuti keprihatinan dalam masa pandemi ini.
Terlihat dari tangkapan kamera yang diunggah oleh akun Instagram @dokterkonsulen memperlihatkan bagaimana penolakan warga setempat yang keji hingga melepaskan paksa alat pelindung diri (APD) petugas penguburan pasien COVID-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Detik-Detik Pelepasan Paksa APD Petugas
Lihat postingan ini di InstagramPelepasan paksa APD para petugas penguburan pasien covid oleh warga
Petugas penguburan yang membawa korban jenazah COVID-19 diusir oleh warga desa tersebut. Usai digiring keluar desa, setelan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD) tersebut turut dilepaskan secara paksa. Dimulai dari mencopot solatip di sekeliling tudung APD hingga APD terbuka. Dari kejauhan, lelaki tersebut tampak pasrah dengan omelan warga yang meneriakinya.
"Copot wae, copot wis (Lepas saja, udah lepas saja)," sahut salah satu warga.
Kepergian petugas penguburan dirasa aman oleh penduduk setempat. Sayangnya, gerombolan warga yang melakukan prosesi pemakaman tersebut tak memperhatikan protokol yang sebenarnya. Pengabaian protokol penguburan pasien COVID-19 dikhawatirkan berpotensi menularkan virus.
Sontak peristiwa tersebut membuat pengguna jejaring sosial geram dan marah. Sebagian dari melaporkan pihak yang berwenang di kolom komentar.
"@jokowi @jokowi.amin @khofifah.ip mohon pak, bu... miris sekali, ini sudah kelewat batas ya Allah, mohon bisa ditindak tegas yang seperti begini 😭🙏 diusut gitu dari mulai camat, kepala desa, dan aparat setempat kejadian," tulis akun @aulianurcahyaniii.
Advertisement
Respon Warganet
Keberadaan video unggahan tersebut membuat warganet geram dengan perlakuan warga desa terhadap petugas APD. Sebagian dari mereka mengungkapkan kekecewaannya dengan berbagai respon di kolom komentar Instagram @dokterkonsulen.
"Jika keluarga/warga memang tidak mau dikuburkan secara protokol covid 19 dan membahayakan petugas tenaga medis/pemakaman, lebih baik pergi saja. Kita dan keluarga kita lebih berharga dari mereka yang egonya meraja," tutur akun @rifqirahmanm.
"Orang norak norak gini nih pada ada masalah apa sih idupnya," tulis akun @reitzyrusalien.
"Negara wkwk land ini emang barbar, gimana kasusnya ga nambah mulu tiap hari," kata akun @michaelraushan.
"Negara krisis pengetahuan dan edukasi? Tidak. Krisis mendengar dan menyimak? Ya," ucap akun @achmadrichdian.
"Persekusi nih, perlu ditindak tegas. Kalo gini gini aja ya semakin banyak warga sok semena-mana," sahut akun yosakbar. "Katanya sii pengen covid hilang. Tapi.. kalo masih kaya gini, apa sejalan sama harapan yg katanya "semoga covid hilang," balas akun @nisafitrif.
Penulis
Ignatia Ivani
Universitas Multimedia Nusantara