Sukses

Manakah yang Lebih Sehat, Minum Air Dingin atau Hangat?

Air hangat dan air dingin memiliki manfaat dan risikonya masing-masing, berikut informasinya.

Liputan6.com, Jakarta Tetap terhidrasi sepanjang hari sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Akademi Nasional Amerika Serikat merekomendasikan pria berusia 19 tahun ke atas untuk mengonsumsi 3,7 liter air per hari (15,5 gelas) sementara wanita 2,7 liter setiap hari (11,5 gelas).

Banyak orang lantas memiliki kebiasaan minum air dingin. Tapi bisakah minum air dingin berdampak negatif pada kesehatan Anda?

Sebagian orang percaya bahwa meminum air dingin menjadi kebiasaan buruk yang justru dapat membahayakan kesehatan jangka panjang.

Keyakinan ini didasarkan pada gagasan bahwa meminum air dingin akan membuat perut berkontraksi dan membuat tubuh lebih sulit mencerna makanan setelah makan.

Beberapa orang juga percaya bahwa tubuh juga harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internal sekitar 98,6 ° F (37° C) jika Anda meminum air yang mendekati suhu es, atau kurang dari 36 ° F (4 ° C). Tetapi apakah ada kebenaran dari gagasan ini? Dilansir dari healthline, Jumat (28/08/2020) berikut ulasannya.

Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini:

2 dari 4 halaman

Risiko

Minum air dingin memang akan memengaruhi tubuh Anda dengan cara yang mungkin tidak diantisipasi atau diinginkan. Sebuah studi lama dari 1978 Trusted Source, yang melibatkan 15 orang, menemukan jika minum air dingin membuat lendir hidung lebih kental sehingga membuat sulit bernapas.

Sebagai perbandingan, para peneliti menemukan bahwa sup ayam dan air panas membantu orang bernapas lebih mudah. Jika Anda mencoba mengobati pilek atau flu, minum air dingin akan membuat hidung Anda semakin tersumbat.

Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat lebih buruk lagi jika Anda meminum air dingin. Seperti dapat memicu migrain pada orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Rasa sakit seperti achalasia, yaitu suatu kondisi yang membatasi kemampuan tubuh Anda untuk mengeluarkan makanan melalui kerongkongan, juga dapat menjadi lebih buruk ketika Anda minum air dingin saat makan.

Dalam pengobatan Tiongkok kuno, meminum air dingin dengan makanan panas dianggap menciptakan ketidakseimbangan pada tubuh. Maka itu, makanan dalam budaya Tionghoa kerap disajikan dengan air hangat atau teh panas. Keyakinan ini tercermin dalam beberapa budaya lain di seluruh dunia.

Beberapa orang memiliki keyakinan yang sama bahwa minum air dingin di hari yang panas tidak akan membantu mendinginkan Anda. Tidak ada cukup penelitian untuk menyimpulkan bahwa hal itu benar atau salah.

3 dari 4 halaman

Manfaat Minum Air Dingin

Meski begitu bukan berarti minum air dingin tak ada manfaatnya. Minum air dingin saat berolahraga dapat membantu menjaga tubuh Anda dari kepanasan dan membuat sesi latihan Anda lebih sukses.

Ini mungkin karena minum air dingin memudahkan tubuh Anda untuk mempertahankan suhu inti yang lebih rendah. Minum air putih, tidak peduli suhunya, telah terbukti memberi tubuh lebih banyak energi sepanjang hari. Lantas bisakah minum air dingin membantu menurunkan berat badan?

Minum air dingin sebenarnya dapat membantu Anda membakar beberapa kalori ekstra saat Anda mencernanya karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu intinya. Namun, meminum air dingin bukan menjadi hal utama yang bisa menurunkan berat badan Anda.

4 dari 4 halaman

Air hangat atau dingin?

Sementara itu, minum air hangat dapat membantu pencernaan, membantu sirkulasi tubuh, dan secara keseluruhan membantu tubuh Anda membuang racun lebih cepat.

Meskipun tak semenarik air dingin, minum air hangat atau panas terbukti bisa mengurangi rasa haus. Ya, jika Anda memilih untuk minum air hangat, ketahuilah bahwa Anda mungkin tidak merasa haus sesering yang biasanya.

Minum air dingin saat sedang pilek atau jika Anda memiliki kondisi kronis yang menyebabkan pencernaan lebih lambat, mungkin bukanlah ide yang bagus. Itu saat yang tepat untuk Anda coba beralih ke air hangat.

 

Penulis

Fayola Gishlaine

Universitas Multimedia Nusantara