Liputan6.com, Jakarta Bagi ibu-ibu tepung jagung bukanlah bahan asing lagi. Pasti selalu ada saja makanan-makanan yang tidak terlepas dari penambahan tepung jagung pada olahan masakannya. Dalam kegunaannya, butiran-butiran putih ini terbukti mampu untuk mengentalkan dan melembutkan tekstur makanan dan kue tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Yang membahayakan, para ibu tidak memahami takaran yang benar dalam satu porsi makanan mereka. Jika menurutnya tingkat kekentalan dan kelembutan sudah sesuai selesai, maka dirasa itu takaran yang pas. Namun, tahukah Anda bahwa tepung jagung, bahan serbaguna tersebut sangat kaya kalori maupun karbohidrat?
Dalam satu cangkir setara dengan 128 gram tepung jagung mengandung 488 kalori dan 117 gram. Tak heran bahwa keberadaannya berisiko Anda terserang obesitas dan penyakit lainnya yang bisa saja bersarang pada tubuh Anda.
Penasaran kan penyakit apa saja yang bisa menyerang Anda? Berikut dampak negatif dari penggunaan tepung jagung secara berlebihan, melansir dari Healthline:
Saksikan Video Berikut Ini:
1. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Kandungan indeks glikemik yang tinggi pada tepung jagung memicu kadar gula darah. Indeks tersebut berperan untuk mengukur jumlah kadar gula darah pada makanan Anda.
Rendahnya serat yang terkandung sebagai penghambat penyerapan gula ke aliran darah Anda. Meskipun kurang serat, tepung tersebut mudah dicerna dan tak mengherankan terjadinya lonjakan gula darah Anda.
Maka dari itu, bahan olahan tersebut tidak dianjurkan bagi diet Anda yang menderita diabetes tipe 2.
Advertisement
2. Berpotensi Terkena Penyakit Jantung
Bagi para ibu sangat penting untuk memperhatikan takaran tepung jagung yang tepat pada masakannya. Sebagai karbohidrat olahan, proses pembuatannya telah menghilangkan kandungan nutrisi di dalamnya.
Kebiasaan mengonsumsi makanan kaya karbohidrat berdampak pada gangguan kesehatan jantung Anda. Indeks glikemik yang tinggi pada tepung jagung berpotensi Anda terkena penyakit jantung koroner. Tak hanya itu, tepung tersebut juga menyebabkan obesitas, serta tekanan darah tinggi.
Dari studi yang menguji 2941 orang mengungkapkan bahwa indeks glikemik tinggi memicu peningkatan trigliseida, kadar insulin, dan rendahnya kadar kolesterol baik (HDL). Ketiganya sebagai faktor Anda berisiko terkena penyakit jantung.
3. Kekurangan Nutrisi yang Dibutuhkan
Walaupun mengandung kalori dan karbohidrat tinggi, tepung jagung masih memiliki sedikit nutrisi bagi tubuh Anda. Seperti tembaga dan selenium sebagai mikronutrien yang biasanya digunakan dalam 1-2 sdm pada masakan Anda. Ada baiknya dikombinasikan dengan bahan makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda.
Dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimalisir dengan takaran yang tepat. Normalnya, ukuran yang pas 1-2 sdm sekita 8-16 gram. Bila memungkinkan Anda dapat mengubah bahan yang lebih ramah pada tubuh Anda, seperti tepung kentang, tapioka, ataupun tepung terigu.
Â
PenulisÂ
Ignatia IvaniÂ
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement