Sukses

Bukan Rusak, Desain Permadani dengan Efek Distorsi Ini Menipu Mata

Faig Ahmed, seniman asal Azerbaijan berhasil mengubah sebagian pola yang ada dalam permadani konvensional ke dalam bentuk distorsi.

Liputan6.com, Jakarta - Permadani atau karpet bukan hanya sekadar sebagai penutup lantai melainkan juga menjadi salah satu unsur yang mempercantik sebuah ruangan.

Oleh karena itu, sebagian orang secara khusus memilih desain permadani atau karpet. Namun, pernahkah kamu melihat karpet dengan desain yang dapat menghipnotis siapa pun yang berada di atasnya?

Faig Ahmed, seniman asal Azerbaijan menciptakan desain karpet dengan bentuk yang unik. Ia berhasil mengubah sebagian pola yang ada dalam permadani atau karpet konvensional ke dalam bentuk distorsi. Ia mencoba menyusun pola secara acak sekaligus mengadopsi pola geometri kontemporer.

Hasilnya, dengan mengubah struktur dan membangun komposisi baru, permadani atau karpet tersebut dapat mengelabui mata. Berbagai ragam tampilan karpet tersebut membentuk distorsi, sepeti efek piksel, susunan garis tak beraturan, bentuk 3D, hingga efek mencair.

Karya ciptaan Faig memiliki aspek kunci, yaitu kombinasi antara aspek tradisional dengan modern. Faig sendiri mengaku mendesain karpet-karpet tersebut dengan spontan. Ia menerobos batas-batas dan melampaui pakem desain permadani konvensional.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Faig Ahmed dikenal karena mengubah permadani klasik menjadi seni kontemporer yang mengesankan

3 dari 10 halaman

2. Ia membuat pola secara spontan

4 dari 10 halaman

3. Permadani diubah menjadi pusaran warna-warni

5 dari 10 halaman

4. Efek meleleh yang unik

6 dari 10 halaman

5. Desain berbentuk mosaik tak beraturan membuat mata terkecoh

7 dari 10 halaman

6. Karpet penuh warna dengan desain meleleh

8 dari 10 halaman

7. Faig berhasil mengeksplorasi bentuk visual baru yang segar

9 dari 10 halaman

8. Meski begitu, ia tak melupakan tradisi dan ikon yang menjadi budaya

10 dari 10 halaman

9. Ia bereksperimen dengan bahan dan warna tradisional seperti tenunan permadani di Azerbaijan atau sulaman India

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.