Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Universitas Negeri Londrina di Brasil melakukan penelitian yang disebut "Kepatuhan terhadap langkah-langkah penanganan pandemi Covid-19 dari waktu ke waktu: Apakah sifat antisosial itu penting" yang menghasilkan beberapa temuan menarik. Untuk penelitian tersebut, sebanyak 1.500 orang dewasa disurvei selama 15 minggu dari 21 Maret hingga 29 Juni 2020.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian yang mempelajari korelasi antara ciri-ciri kepribadian dengan kepatuhan pada protokol pandemi menemukan bahwa orang yang memiliki ciri-ciri antisosial, cenderung tak mematuhi peraturan. Itu bisa berupa menjaga jarak atau menggunakan masker.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kepribadian sosiopat
Gangguan ini biasa disebut dengan kepribadian dissosial, kepribadian psikopat, dan kepribadian sosiopat. Jadi, apa yang dimaksud dengan ciri-ciri antisosial dalam konteks tersebut?
Menurut penelitian itu didefinisikan atau terkait dengan ciri-ciri yang biasanya ada pada orang yang didiagnosis dengan gangguan kepribadian antisosial.
Â
Advertisement
Ciri-cirinya:
Berikut ini perilaku umum bagi mereka yang memiliki gangguan kepribadian antisosial:
- Berulang kali melanggar hukum.
- Suka mengeksploitasi orang lain.
- Bohong.
- Impulsif.
- Agresif.
- Mengabaikan keamanan diri sendiri dan orang lain.
- Tidak bertanggung jawab.
- Kurangnya rasa bersalah, penyesalan, dan empati.
"Ciri-ciri ini menjelaskan, setidaknya sebagian alasan mengapa orang terus tak mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan. Bahkan ini diiringi dengan meningkatnya jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19." Demikian dalam penelitian tersebtu seperti dilansir dari World of Buzz.
Empati rendah
Lebih lanjut, penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang dengan tipe kepribadian ini merasa mereka dapat mengabaikan tindakan pencegahan Covid-19 karena memiliki empati yang rendah. Kecenderungan antisosial juga membuat mereka kurang peduli untuk menjaga diri sendiri dan orang lain dari risiko tertular virus tersebut.
Advertisement