Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda menyadari cara pengelolaan kepribadian dapat berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas?
Sebagaiamana diungkapkan oleh Maier, Mattke, Pflügner, dan Weitzel (2020) yang mencatat bahwa kepribadian adalah faktor penyebab yang kritis dan kurang diteliti dalam permasalahan ini.
Baca Juga
Karakteristik seseorang berpengaruh bagaimana cara Anda memprioritaskan, menentukan risiko, dan menangani kepuasan yang tertunda. Pada akhirnya bagaimana kita membuat keputusan penting.
Advertisement
Sama halnya seperti saat berkendara, pengemudi harus menentukan pilihan untuk selamat atau memainkan handphone di jalan. Melansir dari Psychological Today, bahwa kepribadian seseorang berkorelasi dengan cara menggunakan teknologi informasi.
Penggunaan handphone saat berkendara merupakan "secara intuitif, impulsif, dan otomatis. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut tiga kepribadian pengemudi yang kerap hilang fokus saat berkendara:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengemudi Non-Neurotik
Tipe pengemudi ini dikenal dengan keramahan dan keterbukaan pada hal-hal baru. Di balik positifnya, mereka cenderung memiliki tingkat fokus yang minim. Hal ini membuat mereka terkecoh memperhatikan hal yang membuatnya tertarik. Apalagi saat di jalan, telepon genggam miliknya menjadi target perhatian. Entah itu untuk mengirim pesan atau hanya sekedar memeriksa handphone yang dimiliki.
Tanpa disadari, tindakan ini akan memicu kecelakaan lalu lintas. Menurut penelitian, pengemudi tipe ini baru mulai menyadari apabila didapati pendidikan sekolah mengemudi yang berkaitan dengan dampa dan bahaya dari main HP di jalan. Seperti adanya hukuman, denda, penangguhan izin mungkin akan membuat mereka berpikir kembali untuk main-main ketika berkendara.
Advertisement
Pengemudi yang Super Terbuka
Dilihat dari kepribadiannya, sosok ini memungkinkan disukai banyak orang. Karakternya yang ekstrovert dan sosial akan menyenangkan orang-orang di sekitarnya.
Sayangnya, mereka memiliki tingkat ketekunan yang rendah. Sehingga mereka seringkali menggunakan telepon genggam tanpa mengenali risikonya.
Karena sikapnya yang terbuka, membuat tipe pengemudi ini dilanda pikiran di sepanjang jalan. Mereka mengaku bahwa kebiasaan ini sangat mengganggu.
Maka dari itu, ia memilih menghubungkan telepon genggamnya ke komputer via kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menimalisir gangguan yang diterimanya.
Pengemudi Teliti
Tipe pengemudi ini memiliki skor kesadaran dan neurotisme yang tinggi. Meski demikian, faktor neurotik membuat mereka cenderung ingin segera menyelesaikan tugas. Apalagi tugasnya berkaitan dengan telepon genggam, meskipun di jalan pengemudi ini tetap berupaya menyelesaikannya.
Untungnya, tipe ini masih memiliki kesadaran akan risiko yang akan ditanggung. Keberadaan rambu-rambu lalu lintas bisa menjadi alternatif untuk menyadarkan akan keselamatan berkendara. Ia akan menimbang kembali untuk melakukan hal membahayakan di jalan.
Memang, penggunaan telepon genggam berlangsung secara intuitif, impulsif, dan otomatis. Ada baiknya berusaha mengendarai kendaraan secara bijaksana demi keselamatan nyawa bersama.Â
Â
PenulisÂ
Ignatia IvaniÂ
Universitas Multimedia NusantaraÂ
Advertisement