Liputan6.com, Jakarta - Tepat hari ini Selasa, (29/11/2020), publik tengah memperingati International Day of Awareness of Food Loss and Waste. Peringatan ini menjadi momen yang tepat bagi publik dunia, khususnya masyarakat Indonesia untuk ikut berperan untuk tidak membuang-buang makanan.Â
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan Food Sustainability Index 2017, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang limbah makanan di dunia sebanyak 300 kg per kapita.Â
Situasi ini sungguh memprihatinkan. Maka dari itu, penting bagi kita perlahan-lahan berkontribusi dengan menimalisir limbah yang dihasilkan, melansir dari Meadical News Today.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Menghindari beli makanan terlalu banyak
Ketika perut merasa lapar, tentu Anda membeli atau memasak makanan yang Anda sukai dalam porsi yang banyak. Namun sayangnya, Anda hanya lapar mata sehingga meninggalkan jejak makanan sisa. Salah satu cara paling sederhana untuk menghindari pemborosan makanan, Anda perlu membelinya sesuai kebutuhan.Â
Mengisi makanan hingga memenuhi ruangan di kulkas sekilas tampak menarik. Namun, sangat disayangkan bila bahan-bahan tersebut tidak sempat diolah karena sudah melewati batas waktu pemakaiannya.Â
Oleh karena itu, tidak penting jika kulkasmu penuh atau tidak, melainkan fokus dialihkan pada butuh atau tidak makanan untuk Anda.
Ada baiknya Anda memastikan keperluan Anda yang harus Anda beli dalam seminggu dibandingkan waktu yang lebih lama. Karena hal ini dapat mengurangi makanan tersebut terbuang.Â
Advertisement
2. Merencanakan Daftar Belanja
Membuat daftar barang yang dibeli menjadi langkah sederhana untuk memanfaatkan bahan makanan secara efisien.
Tak hanya sekedar mencatat, pastikan Anda terlebih dahulu menyusun hidangan yang akan dimasak selama beberapa hari ke depan. Langkah ini menjamin bahan-bahan makanan yang akan Anda beli akan habis dikonsumsi.Â
Karena pada dasarnya, catatan itu dibuat dengan sadar dengan pertimbangan yang sudah disepakati.
3. MemperhatikanTenggat Kadaluarsa Makanan
Menurut Food and Drug Administration (FDA) memperkirakan bahwa hingga 20% limbah makanan berasal dari kebingungan selama tanggal ini.
Hal ini disebabkan oleh produsen yang memberi label berbeda pada makanan, seperti "dijual oleh" atau "digunakan oleh" untuk membantu pasar merotasi persediaan mereka.Â
Banyak individu beranggapan bahwa melihat dan mengetahui label kadaluarsa merupakan salah satu hal penting yang diperhatikan. Jika makanan sudah melewati batas tanggal yang dipasang, seseorang tanpa ragu membuangnya.Â
Nyatanya, ini bukan patokan untuk mengukur kualitas makanan tersebut. Penting, bagi Anda melibatkan indera untuk mengetahui apakah makanan tersebut masih layak dikonsumsi.Â
Seperti mengalami perubahan rasa dan bau menjadi pertimbangannya, kita mengolahnya kembali dengan membuat kompos agar lebih fungsional.Â
Advertisement
4. Menerapkan Sistem 'FIFO' Pada Bahan Makanan
Dengan menggunakan metode penataan yang tepat dapat membantu Anda melacak persediaan bahan makanan yang mereka miliki. Jika masih tersedia, Anda tidak perlu membelinya, begitu sebaliknya.Â
Misalnya Anda dapat menerapkan FIFO atau yang dikenalkan dengan sebutan 'first in, first out' dalam mengatur tatanan makanan Anda.Â
Artinya makanan yang Anda baru beli bisa diletakkan di bagian belakang, sedangkan makanan yang lama didorong ke depan untuk memastikan bahan tersebut terpakai sekaligus mengurangi limbah.Â
Berbeda jika Anda menyimpan banyak kaleng di rumah, pastikan kaleng yang paling dekat dengan tanggal kedaluwarsanya ada di depan lemari es.
5. Mengenali dan Menyimpan Bahan Makanan
Penting bagi Anda, khususnya para ibu mengenali cara menyimpan bahan makanan dengan tepat. Hal ini perlu dilakukan untuk megurangi laju pembusukan pada makanan.Â
Menghindari menempatkan buah yang mengandung gas ke dalam kuas, seperti apel, pisang, dan tomat karena mempercepat pembusukan.Â
Selain itu, pastikan Anda juga menjaga suhu udara lemari es di bawah 5 ° C (41 ° F) untuk menjaga kesegaran sayuran atau bahan lainnya.
Berikut tips lainnya yang dapat dilakukan, letakkan makanan matang di atas rak makanan mentah dan pastikan wadahnya tertutup agar bau makanan tidak menyebar.
Jika Anda punya banyak persediaan di kaleng, langsung pindahkan sisa makanan tersebut ke dalam wadah.
Advertisement
6. Mengolah Kembali Sisa Makanan Jadi Lebih Bermanfaat
Banyak individu beranggapan bahwa sisa makanan tidak bisa diolah kembali, ini salah besar. Limbah makan masih bisa dimanfaatkan lagi dan bahkan memiliki nilai jual yang lumayan.Â
Salah satunya dengan mengolah menjadi pupuk dari sisa batang dan kulit dari bahan sisa makanan. Tambahan kopi dan teh juga menjadi perpaduan yang bagu untuk dijadikan tumpukan kompos yang kaya nutrisi bagi tanaman.
Selain itu, sisa-sisa tersebut juga bisa menjadi bahan dasar kaldu menyehatkan. Dibandingkan Anda harus membeli kaldu kemasan yang dijual di pasaran.Â
Dan pemakaiannya pun jangka panjang, hanya perlu membekukannya, Anda bisa mengunakan sebagai campuran bahan masakan.Â
7. Mengawetkan Makanan
Pengawetan makanan yang benar dapat membantu memperpanjang umur simpan dan menghindari pembusukan. Jika seseorang secara tidak sengaja membeli terlalu banyak makanan tertentu, mengawetkan makanan dengan cara ini dapat mencegahnya agar tidak rusak dan dibuang.
Salah satu metode sederhana yakni fermentasi. Dengan memanfaatkan kerja mikroorganisme di dalamnya mampu mengubah kandungan dari gula dan pati menjadi alkohol atau asam. Dengan begitu, Anda dapat merasa sensasi kenikmatan yang berbeda.
Penulis:
Ignatia IvaniÂ
Universitas Multimedia NusantaraÂ
Advertisement