Liputan6.com, Jakarta - Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Penting bagi orangtua untuk mengetahui karakter anak agar dapat mengerti cara yang tepat dalam mendidik mereka.Â
Baca Juga
Advertisement
Misalnya saja ketika Anda dihadapkan dengan anak yang suka berbohong. Menurutnya, menyembunyikan kebenaran bisa saja merupakan pilihan terbaik entah karena takut dimarahi atau takut akan konsekuensi yang diterima.Â
Maka itu ada baiknya Anda menghindari melakukan tindak kekerasan atau menghakimi anak secara sepihak. Dengan begitu akan melatih anak Anda untuk mengatakan segala sesuatu dengan jujur.Â
Selain itu masih ada cara lain yang bisa orangtua lakukan untuk menghentikan sikap berbohong yang kerap dilakukan anak Anda, melansir dari Timesofindia:
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tanamkan Sikap 'Kejujuran adalah Kebijakan Terbaik'
Cara yang satu ini bisa dibilang adalah cara klasik yang masih berlaku sampai sekarang. Pepatah lama, 'kejujuran adalah kebijakan terbaik' memang benar adanya.
Sebagai orangtua, Anda memiliki tugas bagaimana pepatah kuno itu dapat tertanam pada buah hati. Tanamkan hal itu sebagai aturan yang berlaku di keluarga. Anda bisa memulainya dengan mempraktikkan hal-hal sederhana.
Misalnya seorang ayah makan bersama anaknya tanpa ditemani sang ibu. Sesampainya di rumah, ternyata istrinya telah menghidangkan makanan. Secara spontan, sang ibu bertanya alasan dia tidak memakan masakannya.
Anda bisa utarakan secara jujur meski awalnya sang istri tampak kecewa. Melihat itu, anak Anda mulai mecontohnya dan membiasakan diri bersikap jujur.Â
Advertisement
Memberikan Contoh Lewat Cerita
Langkah ini bisa Anda mulai sejak dini, waktu yang tepat biasanya ketika hendak tidur. Anda bisa membacakan dongeng yang mengangkat nilai-nilai kejujuran, misalnya saja cerita tentang Pinokio.
Dari cerita sederhana tersebut menampilkan konsekuensi lewat hidung panjangnya akibat berbohong. Nilai kehidupan yang ditampilkan dalam buku cerita tersebut dapat dijadikan pegangan ketika bocah tersebut mulai beranjak dewasa.
Anak-anak biasanya membawa kebiasaan masa kecilnya yang bisa menjadi masalah bagi dirinya di kemudian hari. Tanpa disadari, anak mulai sadar betapa pentingnya bersikap jujur.
Meyakinkan Anak untuk Memberitahu Kebenaran
Cara-cara yang menakutkan dan meninggalkan trauma bagi anak memungkinkan anak Anda cenderung memilih berbohong. Banyak anak yang berbohong karena mereka tahu konsekuensi yang menyakitkan akan diterimanya.
Sebagai orangtua Anda perlu memposisikan diri sebagai tempat yang nyaman untuk bercerita. Langkah awal yang dilakukan, Anda hanya perlu membuatnya percaya pada Anda dengan menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakiminya.
Dengan begitu, suasana menjadi tenang dan cocok untuk tempat berdiskusi dengan menyampaikan segala sesuatu tanpa Anda sendiri memintanya.Â
Advertisement
Mencari Tahu Alasan di Balik Kebohongan
Melihat gelagat anak Anda yang mulai mencurigakan dan cara bicaranya yang gagap bisa menjadi salah satu indikator buah hati Anda tengah membohongi Anda. Di sini naluri Anda sebagai orangtua mulai bekerja untuk menyelidiki apa yang terjadi pada anak Anda.Â
Usahakan Anda menangani dengan tepat waktu sebelum anak Anda terbiasa lari terlalu jauh dari tanggung jawabnya. Alasan-alasan ini penting untuk menimbang konsekuensi yang diterima si anak nantinya.Â
Mendiskusikan Konsekuensi dan Beri Peringatan
Setelah Anda mengetahui alasan di balik kebohongan si anak, mulailah Anda coba untuk mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika ia terletak pada permasalahan itu.
Menyampaikan konsekuensi yang ditanggungnya bila kebohongan telah berangsur-angsur dilakukan seperti sanksi sosial dicap sebagai orang yang tidak jujur ​​sekaligus mencegah orang lain mempercayainya di masa depan.
Selain itu, Anda juga bisa memberi peringatan yang mencegahnya mengambil jalan pintas dengan berbohong. Jika masalahnya semakin serius, Anda juga dapat meminta bantuan profesional untuk menanamkan kejujuran pada anak Anda.
PenulisÂ
Ignatia IvaniÂ
Universitas Multimedia NusantaraÂ
Advertisement