Sukses

Mengisahkan Wanita yang Jatuh Cinta dengan Virus Corona, Novel Ini Tuai Kontroversi

Novel tersebut mengisahkan seorang dokter wanita yang akhirnya jatuh cinta dengan virus Corona setelah uji coba vaksin yang dilakukannya gagal.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah novel karya penulis M.J. Edwards baru-baru ini mencuri perhatian publik. Novel berjudul ‘Kissing the Coronavirus’ tersebut merupakan novel berbentuk e-book berisi 16 halaman.

 

Yang membuatnya viral bahkan menuai kontroversi lantaran novel tersebut mengisahkan seorang dokter wanita yang akhirnya jatuh cinta dengan virus Corona setelah uji coba vaksin yang dilakukannya gagal.

Novel yang diluncurkan di Amazon pada tanggal 22 April lalu itu menceritakan kisah Dr. Alexa Ashingtonford, seorang ilmuwan yang bertugas menemukan obat untuk virus Corona yang akhirnya jatuh cinta pada virus tersebut.

Awalnya vaksin percobaan disuntikkan ke sesama ilmuwan. Nahas, percobaan tersebut gagal dan mengakibatkan ilmuwan itu meninggal dunia dan menjadi virus Corona dalam bentuk manusia. Dr. Alexa pun jatuh cinta dengan virus mematikan tersebut yang telah berubah ke dalam bentuk manusia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mencuri perhatian publik

Sampul novel tersebut menampilkan gambar seorang wanita yang mencium pria berwarna hijau yang merupakan virus Corona. Pada bagian tengah buku tertulis keretangan, "Dia seharusnya menyembuhkan virus corona. Sebaliknya… dia malah jatuh cinta padanya.”

Novel ‘Kissing the Coronavirus’ telah tersedia sejak April, tetapi baru mendapat perhatian baru-baru ini setelah viral di media sosial. Saat ini novel tersebut memiliki peringkat 4 dari 5 bintang di Amazon dan mendapat ulasan beragam.

3 dari 3 halaman

Tuai beragam komentar

"Saya tidak tahu apakah harus memberikan 5 atau 1 bintang," tulis seorang pengguna Goodreads.

“Jangan salah paham, buku ini mengerikan. Benar-benar mengerikan. Tapi dengan cara terbaik. Persis seperti yang saya inginkan,” kata seorang warganet.

“Ini adalah hal terlucu yang pernah saya baca. Menjijikkan, mengganggu, secara medis tidak akurat, tapi bacaan yang lucu,” tulis warganet lainnya.