Sukses

Dianggap Aneh, Ini 4 Alasan Orang Terlalu Pintar Kerap Dijauhi

Ada beberapa alasan mengapa orang yang cerdas sering dianggap aneh dan dijauhi

Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan seseorang semestinya dilihat dari berbagai hal. Akan tetapi, secara konvensional kecerdasan kerap dikaitkan dengan nilai yang tinggi.

Ada banyak anggapan orang yang cerdas memiliki kepribadian yang aneh. Hal ini didukung dengan perilaku mereka yang tak seperti orang pada umumnya.

Melansir dari Listverse, berikut 4 alasan mengapa orang cerdas kerap dianggap aneh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

1. Orang Cerdas Marah dengan Kebisingan

Orang yang punya tingkat kecerdasan sangat sensitif dengan suara yang mereka anggap berisik, meski buat kebanyakan orang itu adalah suara yang sangat kecil dan tidak mengganggu.

Seperti contoh saat sedang berada di dalam perpustakaan. Meskipun sudah berbicara dengan volume kecil, seseorang di perpustakaan akan tetap memberi teguran karena merasa terganggu dengan kebisingan dan butuh konsentrasi.

Banyak orang jenius dalam catatan sejarah yang mengalami ini, termasuk Marcel Proust dan Charles Darwin.

3 dari 5 halaman

2. Cepat Cemas

Banyak peneliti telah meneliti hubungan antara kecemasan dan kecerdasan, dan sebagian besar menemukan bahwa keduanya berkorelasi.

Satu teori menjelaskan bahwa kecenderungan ini disebabkan karena otak yang terlalu berkinerja tinggi. Pola perilaku ini dimungkinkan oleh kecerdasan tinggi, mengarah kelebih banyak kecemasan.

4 dari 5 halaman

3. Mereka Penyendiri

Manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan orang lain dan harus hidup secara berdamping serta bersosialisasi. Namun, apa yang dilakukan orang cerdas biasanya bertolakbelakang.

Mereka akan lebih nyaman untuk tinggal menyendiri tanpa berinteraksi banyak. Tak heran jika banyak orang yang merasa jika orang-orang cerdas ini aneh dan tidak suka bergaul.

5 dari 5 halaman

4. Tidak Percaya pada Agama

Orang yang cerdasnya minta ampun, kerap dianggap sebagai kafir lantaran tidak memiliki keyakinan (agama).

Beberapa akademisi menegaskan bahwa penelitian menunjukkan IQ tinggi dikaitkan dengan religiusitas yang lebih rendah.

Yang lain berpendapat bahwa ada terlalu banyak variabel yang berperan untuk menarik koneksi linier seperti itu. Namun, masyarakat tampaknya setuju, bahwa IQ tinggi dikaitkan dengan keinginan untuk mempertanyakan intuisi dan asumsi.

Ini bisa membuat seseorang lebih cenderung skeptis terhadap agama, di antara banyak manusia lainnya.