Sukses

Misa Penutupan PMM STISIP Fajar Timur Atambua

Romo Marcel Bria, Pr dalam misa penutupan PMM angkatan ke-6, STISIP Fajar Timur, Atambua yang berlangsung di aula kampus tepatnya di Jalan Meo Abekunatun Mahanu, pada Senin (17/9).

Citizen6, Atambua: “Berusahalah untuk berbuah dan terus berbuah. Kristus menginginkan kita untuk berbuah dan berhasil. Sebagai mahasiswa kita perlu berbuah dengan membuahkan buah-buah akademik. Di dunia ini ada berbagai kesulitan dan tantangan yang akan kita hadapi, tetapi sebagai manusia yang besar kita dituntut untuk bisa menyikapi masalah itu secara bijak. Itulah kebesaran kita, dan jika kita tidak bisa hadapi itu maka kita menjadi kerdil” .

Demikian ungkapan Romo Marcel Bria, Pr dalam misa penutupan Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat (PMM) angkatan ke-6, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur, Atambua yang berlangsung di aula kampus tepatnya di Jalan Meo Abekunatun Mahanu, pada Senin (17/9). Dihadapan para mahasiswa, Romo Marcel yang juga merupakan ketua umum STISIP Fajar Timur ini membandingkan antara pendidikan di bumi Papua dan Atambua.

“Sungguh memprihatinkan pendidikan di bumi Papua. Kalau dibandingkan dengan kita disini seperti langit dan bumi. Di papua, penjaga sekolah dan tentara juga bisa mengajar karena tidak ada tenaga guru. Disini fasilitas sudah ada, tinggal kita mau belajar atau tidak. Pakailah kesempatan ini untuk belajar dan terus belajar, ” ungkap Ketua Unio Imam Projo Keuskupan Atambua ini dan juga merupakan anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK).

Misa syukur ini diadakan sebagai syukuran atas terselenggaranya PMM atau KKN angkatan ke-6 yang diselenggarakan di tujuh desa dalam wilayah Kabupaten Belu, yakni Desa Taaba, Sadi, Leowalutolus, Raimataus, Leowalu, Seserai dan Desa Naas. Pelaksanaan PMM yang dilangsungkan selama dua bulan penuh terhitung sejak 15 Juli hingga 15 September 2012 ini diikuti 56 mahasiswa STISIP Fajar Timur Atambua dari dua jurusan yaitu jurusan Ilmu Pemerintahan dan jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Adi Lim Tameon, salah satu mahasiswa peserta PMM kepada penulis mengungkapkan, “Dimasyarakat kita mencoba untuk mengaplikasikan teori serta ilmu yang kita dapatkan terutama nilai-nilai kepemimpinan. Dimana saat kita turun ke masyarakat lalu melihat fakta-fakta sosial yang ada dan berkembang dimasyarakat, kita berusaha menyikapinya sebagai seorang mahasiswa sekaligus pemimpin,” ungkap mahasiswa Ilmu Administrasi Negara ini.

Adi juga menambahkan bahwa di desa tempat ia bertugas terdapat sejumlah kendala seperti kesulitan air bersih. Tetapi ditempat itu masih memiliki sumber mata air. “Disini faktor mental masyarakat yang perlu kita benahi serta bagaimana memberi penyadaran ke masyarakat untuk bagaimana bisa membangun pola pikir yang baik tentang pengelolaan dan pemanfaatan air bersih, ” ungkap mahasiswa yang melaksanakan PMM di Desa Taaba ini.

Misa penutupan PMM ini selain diikuti oleh para mahasiswa juga dihadiri oleh para dosen, guru serta siswa SMP dan SMA Fajar Timur Atambua yang bernaung dibawah Yayasan Alexander Bria Seran. Selain dalam rangka pernutupan PMM, misa ini juga dikhususkan sebagai misa pembukaan tahun ajaran baru 2012/2013.

Lembaga pendidikan tinggi yang hadir di Kabupaten Belu sejak 2003 ini memiliki para dosen yang cukup berkualitas. Diantaranya terdapat pula beberapa Imam Diosesan Keuskupan Atambua. Sejak didirikannya, lembaga ini telah melakukan wisuda sebanyak dua kali untuk tiga angkatan, yakni wisuda perdana bagi angkatan pertama, dan wisuda kedua bagi angkatan kedua dan ketiga. Dan direncanakan pada akhir 2012 ini akan diadakan wisuda ketiga bagi angkatan keempat dan kelima5. (Fransiskus Pongky Seran).

    Video Terkini