Sukses

7 Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Pencari Kerja Saat Wawancara

Ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pencari kerja saat wawancara kerja. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pencari kerja mengeluh tentang sulitnya mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, hanya sedikit dari mereka yang bekerja keras secara metodologis untuk mendapatkannya.

Sebagian besar merasa sangat lelah dalam proses mencari pekerjaan. Ini malah membuat mereka melakukan banyak kesalahan yang tanpa disadari merusak peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

Berikut ini 7 kesalahan umum yang harus dihindari oleh pencari kerja saat menghadiri wawancara pekerjaan. Melansir dari Timesjobs, ini dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

1. Bahasa tubuh yang ceroboh

Sebagian besar perekrut merasa sangat kecewa dengan pelamar yang tampak 'tidak tertarik' atau mereka yang memiliki bahasa tubuh yang buruk saat wawancara kerja. Perekrut biasanya ingin bertemu dengan orang-orang yang bersemangat serta memiliki prospek baru.

 

3 dari 7 halaman

2. Tanpa persiapan

Wawancara kerja biasanya dijadwalkan. Sesibuk apapun Anda, jangan sekali-kali menghadirinya tanpa persiapan.

Seorang pelamar pekerjaan diharapkan memahami apa yang telah mereka pelajari, serta detail tentang perusahaan dan pekerjaan yang mereka lamar. Tak mengetahui apapun tentang hal tersebut akan meninggalkan kesan buruk pada perekrut dan membuang peluang Anda untuk terpilih.

 

4 dari 7 halaman

3. Berbicara terlalu banyak atau tak berbicara sama sekali

Saat Anda mengikuti wawancara kerja, Anda perlu menjaga keseimbangan antara berbicara terlalu banyak dan tidak berbicara sama sekali.

Sangat menyenangkan untuk menunjukkan antusiasme dan mengajukan pertanyaan, tapi jangan sampai lupa diri. Dengan cara yang sama, Anda tak perlu berhati-hati atau diam sama sekali saat wawancara kerja.

 

5 dari 7 halaman

4. Menggunakan bahasa gaul

Saat wawancara kerja, seseorang harus menghindari penggunaan bahasa gaul dan sebisa mungkin menggunakan bahasa formal.

5. Menjadi marah dan kesal

Perekrut tidak pernah menyukai mempekerjakan karyawan yang kasar dan tak bisa menahan diri. Perilaku demikian dapat merusak budaya tempat kerja. Oleh karena itu, cobalah untuk tetap tenang saat mengikuti wawancara.

 

6 dari 7 halaman

6. Mengajukan pertanyaan yang salah

Sebagian besar pelamar kerja disarankan untuk mengajukan pertanyaan dari perekrut, tapi mereka harus mengajukan perrtanyaan yang relevan. Pertanyaan yang terkait dengan kenaikan gaji, tunjangan, atau liburan harus dihindari di wawancara pertama. Sebaliknya, ajukan pertanyaan yang terkait dengan peran dalam organisasi.

 

7 dari 7 halaman

7. Mengajukan pertanyaan tindak lanjut wawancara yang salah

Terakhir, saat wawancara akan berakhir, pelamar harus mengajukan pertanyaan terkait proses perekrutan selanjutnya. Namun, meminta nomor pribadi perekrut atau referensi untuk pekerjaan lain justru akan menghilangkan semua peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.