Liputan6.com, Jakarta Hingga kini, virus COVID-19 masih menunjukkan keberadaannya yang membuat seluruh masyarakat di dunia tetap berjaga-jaga akan risiko penularan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya, negara bagian Eropa Tengah, Hungaria yang melaporkan jumlah orang terinfeksi COVID-19 sebanyak 46.290 kasus dengan tingkat kematian 1.142 jiwa. Sementara itu, kondisi ini menyebabkan laju ekonomi menurun dan berkontraksi 5-7% tahun ini.
Lemahnya ekonomi berdampak pada penurunan pendapatan yang dialami oleh berbagai sektor, termasuk restoran Hungaria berbintang Michelin, Costes. Beruntung, pemiliknya Karoly Gerendai segera mengusung konsep unik yang tak kalah romantis dengan wahana kincir ria raksasa (bianglala).
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Konsep bianglala tercetus olehnya
Melasir dari Reuters, Gerendai mengatakan faktor penurunan omset hingga berkisar sepersepuluh dari tingkat pra-penguncian membuatnya harus mencari terobosan baru untuk tetap bertahan.
Pemikirannya berakhir tercetusnya konsep bianglala yang benar-benar memastikan pelanggan terbebas dari penularan virus corona yang masif. Mengingat, setiap kabin di kincir ria berjarak cukup jauh dengan yang lainnya.
“Sekarang sangat penting bagi orang untuk dapat berpisah dari tamu lain agar aman, dan wahana kincir ria sangat ideal untuk diterapkan,” ujar Gerendai.
Advertisement
Harga Tiketnya
Sembari menyantap hidangan makan malam, konsumen dapat menikmati pemandangan malam saat kabin mulai berputar. Tentu, pengalaman ini tidak mungkin dirasakan jika wabah pandemi global ini tidak ada.
Untuk merasakan nuansa keromantisan ala kincir ria, orang-orang perlu merogoh kocek sebesar $ 154,40 atau setara dengan Rp 227 juta rupiah. Dengan harga fantastis, Anda langsung dapat menikmati empat hidangan yang disajikan.
Gerendai mengatakan bahwa tiketnya habis terjual hanya dalam beberapa hari saja. Dan menurutnya, hal ini cocok untuk orang-orang kaya lokal yang ingin mempunyai pengalaman langka semenarik itu.
Rencana ke depannya
Salah satu pelanggan mengungkapkan ketertarikan dirinya mencoba restoran di Ibu Kota Budapest, Hungaria karena ingin menikmati pengalaman berbeda yang ditawarkan.
“Kami ingin keluar sedikit dan menikmati pengalaman ini. Untungnya, rumah kami cukup dekat dari sini,” kata Szabolcs Balazs, yang membawa istri dan dua anaknya.
Berangkat dari antusiasme pelanggan, Gerendai berencana untuk menggunakan kembali konsep bianglala itu saat musim semi tiba yang akan menambah nuansa romantis bagi pasangan yang datang.
Penulis
Ignatia Ivani
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement