Liputan6.com, Jakarta - Menyetok makanan memang lumrah dilakukan setiap individu. Hal tersebut dilakukan agar kita tak repot ketika butuh sesuatu setiap saat, tanpa perlu membelinya terlebih dahulu.
Baca Juga
Advertisement
Namun, terkadang banyaknya bahan makanan yang dibeli belum tentu habis dengan cepat. Nah, makanan yang disimpan terlalu lama juga akan membusuk bahkan kedaluarsa.
Untuk itu, ada beberapa cara yang sebenarnya dapat dilakukan untuk membuat bahan makanan menjadi lebih awet saat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Mulai dari cara menyimpan produk susu, sayuran, hingga buah-buahan segar, dan lainnya, semua ada caranya.
Nah, penasaran bagaimana cara tepat untuk menyimpan bahan makanan agar tahan lama? Berikut ulasannya seperti melansir dari The Sun Uk, Senin (19/10/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :
1. Memanfaatkan Kembali Batang Daun Bawang
Tidak banyak yang tahu bahwa bagian akar dan batang daun bawang sebenarnya bisa ditanam kembali.
Ambil saja beberapa sisa potongan daun bawang yang masih memiliki akar di pangkalnya, lalu rapikan bagian atasnya sehingga semuanya memiliki panjang yang sama.
Tempatkan mereka di segelas air, sehingga hanya bagian putihnya yang terendam dan letakkan di dekat jendela dengan tangkapan sinar matahari yang baik.
Dalam beberapa hari Anda akan mulai melihat pertumbuhannya kembali. Bagian hijau dapat digunakan untuk memasak dan setelah dipangkas akan terus tumbuh, dan persediaan Anda tidak akan ada habisnya.
Advertisement
2. Simpan Bawang di Dalam Stockings
Bawang bombay dan bawang putih bisa tetap segar hingga enam bulan dengan menyimpannya dalam stockings, atau celana transparan berjaring yang ketat.
Buat simpul pada setiap bagian atas dan bawah setiap bawang, dan gantung di tempat yang sejuk dan kering. Hal ini akan mencegahnya dari proses pembusukan atau pun berakar.
3. Simpan Kentang Bersama Apel
Guna menghindari kondisi kentang berkecambah, Anda dapat memanfaatkan apel yang sifatnya melepaskan gas etilen yang biasanya digunakan untuk mematangkan buah.
Teori ini diuji oleh American Test Kitchen yang menemukan bahwa trik tersebut membantu kentang agar bertahan hingga delapan minggu tanpa pertumbuhan tunas yang mengganggu.
Advertisement
4. Menyimpan Potongan Alpukat
Jika Anda menyisakan setengah alpukat untuk dimakan nanti, guna mencegahnya berubah warna menjadi cokelat, dapat diberi sedikit semprotan cooking spray, yang biasanya digunakan sebagai pengganti minyak goreng.
Hal itu akan menjadi penghalang oksigen pada alpukat, yang mencegahnya dari oksidasi hingga berubah menjadi coklat.
5. Jangan Simpan Susu di Pintu Kulkas
Berbagai produk susu dan bahan yang mengandung susu lainnya membutuhkan suhu penyimpanan yang konstan. Itulah sebabnya susu tidak boleh disimpan di bagian pintu lemari pendingin.
Pasalnya, saat pintu kulkas dibuka, hal itu dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi suhu, atau perubahan suhu yang terus-menerus. Para ahli menyarankan untuk menyimpan susu di bagian tengah rak lemari pendingin.
Advertisement
6. Oleskan Mentega ke Potongan Keju
Ketika menggunakan keju untuk keperluan masakan atau makanan lainnya, sering kali akan ada sisa keju yang dapat disimpan untuk digunakan lagi di lain waktu. Namun, tanpa disadari, sisi potongan keju lama kelamaan akan mengering dan keras.
Oleh karena itu ada baiknya menambahkan sedikit olesan mentega ke bagian ujung keju sebelum menyimpannya kembali ke dalam lemari pendingin. Lapisan mentega dapat membantu menjaga kondisi keju agar tidak mudah kering dan mengeras.
7. Bungkus Bagian Pucuk Buah Pisang
Satu masalah yang paling sering muncul saat menyimpan pisang berhari-hari adalah keadaannya yang terlalu cepat matang. Hal ini mengakibatkan pisang cepat bonyok, timbul bercak kecoklatan pada bagian kulit, yang membuatnya tidak lagi enak untuk disantap.
Namun, ada trik yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kondisi pisang yang rusak, yakni dengan membungkus bagian pucuk kepala batang buah.
Bungkuslah menggunakan plastic wrap atau aluminium foil kedap udara sampai rapat. Hal ini dapat meminimalisir produksi gas dalam proses pematangan pada pisang, serta mencegah proses pembusukan.
(Brigitta Valencia Bellion/Dinny Mutiah)
Advertisement