Liputan6.com, Tiongkok - Berbeda dengan tinggi badan teman sebayanya, remaja asal Kota Leshan, Sinchuan, Tiongkok, Ren Keyu memiliki tinggi badan yang tak biasa mencapai 2,21 meter.
Baca Juga
Advertisement
Berkat tubuh tingginya, dia berhasil menggeser posisi remaja asal Amerika Serikat Kevin Bradford 2,159 meter di Guinnes World Record sebagai remaja laki-laki tertinggi di dunia.Â
Sejak menduduki bangku sekolah, remaja 14 tahun itu telah menyadari bahwa dia memiliki tubuh lebih tinggi dari teman-teman seusianya. Kondisi tersebut awalnya sempat menganggunya, lantaran teman sekolahnya kerap kali menganggap dia sebagai kakak senior.
Saksikan Video PIlihan Berikut Ini:
Mendaftarkan Diri untuk Guines World Record
Tepat pada hari ulang tahunnya ke-14, Ren Keyu melakukan pengukuran tinggi pada tubuhnya bersama petugas dari Guinnes World Record, Lu Lei dan seorang dokter dari Rumah Sakit Leshan, Li Song.
Dari hasil itu, mereka mencatat dan mengungkapkan bahwa tinggi remaja pria ini masih bisa bertumbuh hingga 4 tahun mendatang.Â
Melansir dari The Sun, Kamis (22/10/2020), Lu Lei mengatakan penantang yang akan datang harus berusia 13-18 tahun. Mengingat, mantan pemegang rekor tersebut telah berusia lebih dari 18 tahun.Â
Usai proses pengukuran, catatan tersebut dikirimkan dan diperiksa di markas Guiness, London. Dan Xiayou mengharapkan Ren Keyu dapat menjadi pemegang rekor dunia yang baru.Â
Advertisement
Masa-masa sulit yang dialaminya
Pendaftaran dirinya di Guiness World Record tak luput dari masa kelamnya yang kerap diejek orang-orang di sekitar yang menganggapnya sebagai anak raksasa.Â
Bagaimana tidak, tingginya telah mencapai 1,3 meter saat dirinya memasuki taman kanak-kanak menurut nenek Ren, Wu Mei. Bahkan, menulis di papan tulis merupakan tugas yang mudah untuknya.Â
Tubuhnya yang sangat tinggi membuat orang-orang yang melewatinya melongo karena remaja laki-laki itu dapat dengan mudah mencapai lampu jalan di sepanjang trotoar.
Situasi canggung kerap diperlihatkan saat dirinya lupa membungkukkan tubuhnya saat melewati pintu. Alhasil kepalanya sesekali terbentur kusen pintu.
Fasilitas Khusus
Perbedaan tinggi yang mecolok membuat pihak sekolah menyediakan berbagai furnitur khusus untuk Ren, termasuk meja dan kursi yang dibuat lebih besar agar kakinya dapat masuk ke bawah meja di kelas. Sehingga dirinya bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.Â
Â
Advertisement
Penyakit Gigantisme
Dokter Li Song menduga dia mengalami kondisi yang disebut gigantisme, gangguan pertumbuhan pada anak yang menyebabkan tumbuh kembangnya sangat tinggi dan besar.Â
Namun, menurut Wu mei dari beberapa pemeriksaan fisik menunjukkan kadar hormon pertumbuhan dan kelenjar pituitari normal. Kecurigaan ini menyimpulkan bahwa kondisi Ren didasari oleh faktor keturunan.
Melansir dari Mothership, kakeknya memiliki tinggi lebih dari 1,9 meter, sementara nenek Ren Wu Mei tingginya mencapai 1,75 meter. Ditambah lagi, orangtua Ren, ayah 1,8 meter, sedangkan almarhum ibunya lebih dari 1,9 meter.
Penulis:
Ignatia IvaniÂ
Universitas Multimedia Nusantara
Â